Rencana kedatangan mantan bintang porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi ke Jakarta yang mendapat penolakan keras dari Mujahid 212. Hal inipun langsung dikomentari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Santer dikabarkan, Miyabi akan datang ke Jakarta untuk mengadakan jamuan makan malam atau dinner senilai Rp15 juta. Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meminta masyarakat dapat menyikapi segala permasalahan secara bijak.
“Saya kira ini kan negara yang demokrasi, reformasi, dan terbuka, semua itu diserahkan kepada masyarakat menyikapinya ya. Namun yang penting apa pun mari kita sikapi secara baik, secara bijak,” kata Riza kepada wartawan, Rabu (18/5).
Ahmad Riza Patria mengimbau masyarakat tidak saling menyalahkan antarsesama. Menurutnya, setiap orang boleh menyampaikan aspirasi serta pandangannya di negara demokrasi, termasuk terkait penolakan kedatangan Miyabi.
“Jadi tidak boleh kita saling menyalahkan satu sama lain. Mari kita saling membantu juga dan mari kita beri contoh yang baik,” jelasnya.
Seperti diketahui, Damai Hari Lubis, yang mengatasnamakan pengamat hukum dan politik Mujahid 212, meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak kedatangan Miyabi.
Dia menduga kedatangan Miyabi ke Jakarta sebagai jebakan untuk Anies. Damai Lubis menilai rencana kedatangan Miyabi ke Jakarta dapat menjatuhkan nama baik Anies.
Menurutnya, kedatangan Miyabi ke Jakarta dapat mencoreng karier politik Anies. “Mungkin isu Miyabi datang menghibur warga Jakarta bertujuan politis, jatuhkan nama baik Anies di pengujung kinerjanya,” kata Damai, Selasa (17/5).
Terlebih, menurutnya, Anies digadang-gadang akan menjadi salah satu calon presiden pada Pemilu 2024. Ketua Aliansi Anak Bangsa ini meminta agar Miyabi tak diberi izin berkegiatan di Jakarta.
“Anies idealnya tidak berikan izin penyelenggaraan. Karena bisa jadi acara hiburan yang akan hadirkan tokoh porno ini nonpolitis, namun dapat menjadi ajang ‘jebakan Batman’ buat Anies, tokoh yang banyak disebut sebagai bakal capres 2024,” sambungnya.
Dia menyebut banyak warga Jakarta dan sekitarnya menolak kehadiran Miyabi. Menurutnya, hal itu dapat mengganggu kondisi keamanan di Jakarta. (ral/pojoksatu)