Dikenal sebagai orang berpendidikan dan juga garang, Politisi PDIP Ruhut Sitompul disebut layu usai dihujat karena memosting meme Anies Baswedan.
Mustofa Nahra juga menyebut Ruhut dikenal dengan lawyer handal. Sehingga bukan sifat asli Ruhut yang menjadi layu dan lemas saat menghadapi kasus hukum seperti ini.
"Om @ruhutsitompul orang berpendidikan. Lawyer terkenal. Garang. Kenapa menjadi layu? Lemas? Tak seperti yang saya duga. Malah meminta Polisi menangkap pembuatnya. Saran saya, ngaku aja: "SAYA TIDAK TAHU KALAU ITU GAMBAR HOAK". Lalu hapus postingan. Maka anda akan slamet," cuit Mustofa seperti dikutip FIN dari akun Twitternya @@MNW_MNW_MNW pada Jumat (13/5).
Selain itu, Mustofa menilai kasus ini janggal. Menurutnya, ini bukan persoalan meme. Namun, narasinya.
Mustofa menyarankan polisi segera menangkap Ruhut kemudian mengusut untuk menelusuri siapa pembuatnya.
"Kasus @ruhutsitompul ini jelas janggal. Dia ngakui bahwa meme yg dia sebar bukan bikinannya. Padahal itu jelas HOAX. Tapi pelaku ini tak mau menghapus. Dengan alasan agar Polisi mengusutnya. Padahal bukan hanya soal meme. Tapi narasinya. Tangkap aja dulu Ruhut kemudian usut," lanjutnya.
Ruhut meminta maaf atas kegaduhan yang muncul akibat mengunggah foto editan Anies Baswedan mengenakan pakaian adat Papua suku Dani, Koteka.
Selain meminta maaf, Ruhut Sitompul juga mendesak polisi menangkap pembuat meme Anies Baswedan.
Ruhut Sitompul mengaku hanya memposting meme itu, bukan yang membuat.
Sebelumnya, Ruhut Sitompul dan pelapornya Petrodes Mega Keliduan, memuji orang Papua.
Ruhut mengatakan mereka orang-orang baik.
“Saya mohon ya, kawan-kawan siapapun yang membuat meme saya minta tolong polisi segera mengusutnya. Jadi Petrodes nggak usah khawatir. Salam hormat saya, saat dekat dengan Papua. Saya sering keliling ke tempat semua tempat Petrodes,” terang Ruhut.
Dia mengatakan hati rakyat orang Papua itu lembut dan memiliki rasa dan jiwa NKRI yang pekat.
“Rakyat Papua hatinya lembut. Saya rasa itu, rasa Indonesia NKRI. Terimakasih Petrodes,” tukas Ruhut.
Meski begitu, Petrodes Mega Kaliduan tetap menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah rasisme terhadap rakyat Papua dan juga hinaan terhadap Anies Baswedan.