Dua insiden berdarah mewarnai malam takbiran, Minggu (1/5) lalu di Lampung Utara (Lampura). Dua orang tewas bersimbah darah karena 2 penyebab yang berbeda.
Keduanya tewas akibat perkelahian dengan dua Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda.
Korban tewas yang pertama adalah Bunari (40), merupakan warga jalan Vihara Kelurahan Sindangsari Kecamatan Kotabumi.
Korban tewas akibat duel melawan Ilham yang masih kerabatnya sendiri, sekira pukul 22.30 WIB.
Sedangkan satu lagi atas nama Regi Gunawan, warga Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Waykanan.
Regi tewas akibat dikeroyok warga di depan pertokoan Pasar Bukitkemuning – Lampura, pukul 22.00 WIB.
Lokasi peristiwa nahas itu diketahui berada di persimpangan Jalan Bangunrejo Kelurahan Sindangsari Kecamatan Kotabumi dan Kabupaten Lampung Utara (Lampura) dan Pasar Bukitkemuning Lampura.
Untuk korban Bunari, mengalami luka sayatan senjata tajam pada bagian punggung, leher dan paha akibat duel maut.
Perkelahian itu sendiri diduga dipicu adanya ketersinggungan pelaku terhadap korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Bunari bersama istrinya tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat berdekatan rumah dengan pelaku yakni Ilham yang merupakan iparnya sendiri.
Selama di perantauan, Bunari sering terlibat cekcok dengan istrinya yang bernama Yanti. Yanti sendiri kerap dipukuli oleh korban Bunari.
Pada tanggal 28 April 2022, korban dan pelaku melakukan perjalanan mudik ke Kotabumi, Lampura. Kemudian, pelaku Ilham bertemu dengan Bunari pada saat di kampung halaman.
Namun, saat bertemu korban menunjukkan sikap cuek dan acuh tak acuh dengan cara buang muka terhadap saudara iparnya tersebut.
Kemudian, sekira pukul 22.30 WIB Minggu, 1 Mei 2022, keduanya bertemu di persimpangan Jalan Bangunrejo Kelurahan Sindangsari.
Kemudian, terjadilah perkelahian yang berujung maut pada korban Bunari akibat luka bacok pada punggung, leher dan paha korban.