PSI Bela Anies soal Rasis Orang Yaman? Ketua PSI Jakarta: Keliru! Gubernur Anies Itu Adalah Orang Indonesia

Minggu 01-05-2022,11:20 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserang rasisme terkait kemunculan spanduknya di Kota Surabaya. Video yang menampilkan seorang laki-laki berkaos kuning itu kemudian viral di media sosial (medsos).

Terkait rasisme yang menimpa Anies, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang selama ini getol mengkritik kinerja Anies, justru membelanya. PSI teranf-terangan menolak rasisme pada siapapun. 

Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar membela Anies dengan menyinggung cara menilai orang adalah berdasarkan ide dan gagasannya. Ini berkaitan dengan video viral di medsos, di mana seorang pemuda berkaos kuning menyindir baliho Gubernur DKI Anies Baswedan yang disebut ‘Orang Yaman’.

“Keliru! Gubernur Anies itu adalah orang Indonesia. Kita harus sudahi perpecahan, dan PSI tegas menolak rasisme oleh siapapun kepada siapapun. Menilai seseorang harus bicara ide dan gagasan,” kata Michael, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/5).

Ketua PSI ini mengatakan pihaknya tidak dapat menerima bentuk rasis dan SARA kepada siapapun. Terlebih menurutnya hal ini dapat berpotensi berlanjut hingga Pemilu 2024.

“Kami tentunya tidak bisa terima narasi yang seperti ini. Tidak hanya soal Pak Anies, ini soal menjaga ke-Indonesiaan kita,” katanya.

“Bersikap rasis dan mengungkit SARA untuk menjatuhkan orang membuat makin sempit pikiran kita. Makin tidak ada ujungnya hina-hinaan, bahkan bisa terus sampai 2024 kalau tidak di-stop,” tambahnya.

Ketua PSI Jakarta ini berharap publik bisa menerima pluralisme dan menjaga kebhinekaan. Ia meminta untuk tidak menyerang orang secara pribadi, namun dilihat kebijakan dan gagasan yang telah dilakukan.

“Kami berharap tindakan tersebut tidak memancing perselisihan. Kader PSI jangan ikut-ikutan, kader parpol harus jadi contoh. Jangan serang orangnya, jangan benci etnis,” katanya.

“Kita bicara kebijakan dan gagasan, dan bagaimana kita membangun persatuan bangsa. Kalau terpecah belah, bangsa ini akan sulit maju,” tegas Michael. (pojoksatu/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait