“Saya secara kedinasan, karena tidak terpengaruh dengan adanya surat itu. Karena saya yakin ini bukan perbuatan Ali Mochtar Ngabalin,” tandasnya.
Seperti diketahui, dalam surat minta sumbangan yang ternyata palsu itu, disebutkan uang itu akan digunakan untuk santunan kepada anak yatim di bulan Ramadan.
Surat yang mencatut nama Ali Mochtar itu dikeluarkan tanggal 24 Maret 2022 di Jakarta.
Ditandatangani atas nama Kepala Staf Kepresidenan Staf Khusus Ali Mochtar Ngabalin yang disertakan dengan stempel bertulisan ‘KSP’.
Dalam surat itu disebutkan bahwa sumbangan kepada anak yatim-piatu tersebut akan dibagikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dikutip dari Fin.co.id, panitia mengirim surat minta sumbangan Rp800 juta itu dengan alasan kekurangan anggaran. (ima/rtc)