Seruan untuk membunuh Presiden Rusia, Vladimir Putin, kembali disuarakan Senator Amerika Serikat (AS), Lindsey Graham, Rabu (16/2). Dia seolah tidak peduli dengan reaksi publik atas pernyataannya itu.
Graham melalui pernyataannya sekali lagi berharap akan ada seseorang yang bisa menyingkirkan Putin dengan cara apapun. "Saya berharap dia akan dibawa keluar, dengan satu atau lain cara," kata Graham kepada wartawan, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/3).
“Saya tidak peduli bagaimana mereka membawanya keluar. Saya tidak peduli jika kita mengirimnya ke Den Haag dan mengadilinya. Aku hanya ingin dia pergi," ujarnya.
BACA JUGA: Kremlin: Tak Pantas Amerika Menyematkan Predikat Penjahat Perang kepada Putin
Senator yang terkenal hawkish itu mengkonfirmasi, Rabu (16/3), dia sebenarnya menyerukan agar Putin dibunuh. “Sudah waktunya dia pergi,” kata Graham tentang Putin.
“Dia penjahat perang. Saya berharap seseorang telah membawa Hitler keluar di tahun 30-an. Jadi ya, Vladimir Putin bukanlah pemimpin yang sah. Dia adalah penjahat perang," lanjutnya.
"Orang-orang Rusia tidak akan memiliki masa depan” jika mereka terus mengikuti Putin," kata Graham.
BACA JUGA: 10 Warga Kota Chernihiv Tewas Ditembak Pasukan Rusia Saat Mengantre Roti
Dengan enteng Graham mengatakan bahwa dunia ini aka terasa lebih baik tanla kehadiran presiden Rusia. "Saya pikir dunia lebih baik tanpa Putin – semakin cepat semakin baik, dan saya tidak peduli bagaimana kita melakukannya.”
Sebelumnya Presiden Rusia, Vladimir Putin juga disebut Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sebagai penjahat perang atas konflik di Ukraina. Pernyataan Joe Biden itu pun langsung ditanggapi Kremlin.
Saat ditanya salah satu wartawan selama acara di Gedung Putih, Rabu (16/3), apakah Biden menganggap presiden Rusia sebagai penjahat perang. Awalnya, Biden menjawab tidak, tetapi kemudian dia meminta wartawan untuk mengklarifikasi pertanyaan dan berkata: "Oh, saya pikir dia adalah penjahat perang."
BACA JUGA: Putin Masukkan 13 Pejabat Amerika Serikat sebagai Daftar Hitam, Termasuk Presiden Joe Biden
Pernyataan Biden itu pun langsung ditanggapi Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Kepada TASS, Preskov mengatakan Moskow menganggap Amerika tidak pantas menyematkan predikat seperti itu kepada Putin.
"Retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari kepala negara, yang bomnya menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia," kata Peskov.
Dalam pidatonya pada hari Rabu, Biden menuduh militer Rusia menembaki rumah sakit dan gedung apartemen, sesuatu yang dibantah Moskow. Pernyataan Biden datang sehari setelah Senat AS mendukung resolusi yang menyatakan Putin sebagai penjahat perang. (rmol/zul)