Satgas pangan Polres Tegal menyidak ke distributor sekaligus pabrik pengemasan minyak goreng di Kelurahan Dampyak Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal, Rabu (16/3).
Hasilnya, stok dipastikan aman sehingga masyarakat diimbau untuk tidak panik. Perwakilan Distributor Minyak Goreng dPT SGT, Andi mengatakan, wilayah penjualan pabriknya meliputi Jawa Tengah bagian barat.
Jika kondisi normal, pengemasan dilakukan hanya 1 shift dalam sehari, namun saat ini dilakukan 3 shift dengan jumlah produksi 2.500 karton (30.000 liter) yang selanjutnya didistribusikan ke agen.
“Banyak pembeli diluar toko atau agen yang ingin membeli minyak, namun saat ini tidak kami dilayani lagi," katanya.
Menurut Andi, keterlambatan distribusi juga mempengaruhi pengiriman. Untuk mengatasinya, pihaknya memberlakukan system jemput bola.
"Agen datang ke gudang dengan mengambil stok minyak sesuai dengan droporder yang sudah ditentukan," ujarnya.
Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa’at yang memimpin sidak mengatakan kegiatan dilakukan untuk mengecek kondisi stok minyak goreng. Itu dilakukan bersama pemerintah dan instansi lainnya.
"Kita mengambil langkah bersama-sama dari tingkat Polda Jateng, Polres melaksanakan operasi gabungan dengan pemerintah untuk melakukan pengecekan seluruh distributor maupun produsen serta agen di wilayah Kabupaten Tegal," ujar Kapolres.
Menurut Kapolres, dari hasil sidak dipastikan stok cukup aman. Sehingga masyarakat diimbau tidak panik karena ketersediaan minyak goreng masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Meski begitu, perlu adanya counter berita dan informasi. Sehingga tidak timbul kepanikan di kalangan masyarakat, terkait ketersediaan minyak goreng dimasyarakat," tandasnya.
Kepada Distributor, Kapolres menekankan agar pendistribusian minyak goreng diutamakan di wilayah Kabupaten Tegal. Polisi bersama pihak terkait akan menyelidiki berkurangnya stok minyak goreng dipasaran.
"Kita akan melakukan langkah-langkah penyelidikan lebih lanjut apa yang menjadi penyebab kelangkaan," pungkasnya. (muj/zul)