Jalur utama Tega-Purwokerto, tepatnya di bawah Jembatan Pesurupan di Desa Prupuk Utara Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal kembali terendam air, Rabu (16/3) sore. Akibat arus lalu lintas dari Tegal ke Purwokerto atau sebaliknya tertahan.
Rendaman air yang semakin tinggi membuat kendaraan, baik roda dua maupun empat tidak bisa melintasi badan jalan di bawah rel kereta api itu. Ironisnya, untuk melintasinya tak ada jalur alternatif yang bisa dijadikan alternatif pengguna jalan.
Menurut warga Desa Prupuk Utara, Dewiyanti (46), Jembatan Pesurupan terendam air Kali Mulih dan Sungai Pemali yang kembali melimpas ke badan jalan. Limpasan kedua air sungai itu terjadi setelah wilayah Desa Prupuk Utara dan sekitarnya diguyur hujan dua hari terakhir.
"Selasa (15/3) kemarin, hujan bahkan berlangsung hampir seharian dari pukul 04.00 WIB sampai malam. Hari ini pun sejak siang sampai sore, kembali turun hujan," katanya.
Tidak hanya menggenagi badan jalan di Jembatan Pesurupan, limpasan Sungai Pemali juga merendam sejumlah rumah warga di Pedukuhan Dukuhturi RT 5 dan 6 RW 3 Desa Prupuk Utara. Di sejumlah blok, misalnya di sekitar Masjid jami Dukuhturi kedalaman airnya bahkan mencapai betis orang dewasa.
Hujan deras yang turun dua hari terakhir juga menyebabkan Kali Rucah di Desa Kaligayam Kecamatan Margasari juga melimpas ke perkampungan. Akibatnya rumah-rumah warga yang ada di sepanjang bantaran kali terkena imbasnya.
Hingga berita ini diunggah, rendaman air di Jembatan Pesurupan sudah mulai meninggi. Sejumlah kendaraan memilih untuk berhenti menunggu rendaman di cekungan jalan surut.
Sejumlah tayangan video terendamnya Jembatan Pesurupan pun banyak beredar di media sosial. (guh/muj/zul)