Langka dan Susah Dicari, Pemkab Tegal Kucuri 1.000 Liter Minyak Goreng Warga Terpencil

Kamis 24-02-2022,12:40 WIB

Pemkab Tegal melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Tegal menggelar operasi pasar minyak goreng di daerah terpencil. Kali ini, Desa Sumbarang di Kecamatan Jatinegara yang menjadi sasarannya, Kamis (24/2). 

Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan warga Desa Sumbarang sudah mulai antre menunggu di Kantor Balai Desa Sumbarang. Mereka berharap mendapatkan minyak goreng (migor) yang mulai susah dicari dan beras murah.

"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkab Tegal yang telah menggelar operasi pasar. Sehingga kami bisa mendapat migor dan beras murah in," kata salah seorang warga, Mithominah (42). 

Meski terjadi antrean karena antusiasme warga, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat tetap dilakukan. Hal itu diterapkan untuk menghindari penyebaran virus Corona, di mana Kabupaten Tegal kembali berstatus PPKM level 3 saat ini.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan pada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Tegal, Munadi mengatakan operasi pasar kali ini menyasar daerah yang angka kemiskinannya tinggi. Rencananya, operasi pasar akan digelar empat hari berturut-turut.

Untuk operasi pasar itu, Disperindagkop dan UKM menyiapkan 500 paket untuk warga Desa Sumbarang setiap harinya. Warga bisa mendapatkan paket yang berisi 2 liter minyak goreng dan 2,5 kilogram beras seharga Rp50.000.

"OP sengaja digelar di kantong-kantong kemiskinan. Mudahan-mudahan bisa membantu warga,” ucapnya. 

Terkait informasi kelangkaan dan susah dicarinya minyak goreng, Munadi mengimbau warga supaya tidak panik.Munadi menggaransi stok minyak goreng untuk Kabupaten Tegal aman. 

Menurutnya, dinasnya sudah meminta distributor untuk meningkatkan produksi agar stok aman. Jika setelah operasi pasar digelar, stok migor di pasaran masih minim, dia sudah meminta distributor ikut serta menggelar operasi pasar.

"Sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan migor," ungkapnya. 

Terkait penggunaan kupon, papar Munadi, bukan karena stok operasi pasar yang kurang, tapi hanya untuk mengatur penerimanya supaya tertib dan tidak menimbulkan kerumunan. (guh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait