Meskipun saat ini harga kedelai tergolong masih mahal, sejumlah pedagang tahu tempe di Pasar Induk Brebes memilih tetap berdagang, Senin (21/2).
Padahal, rekan se profesinya di kota besar mogok dagang lantaran harga kedelai mahal.
Salah satu pedagang dan perajin tempe di Pasar Induk Brebes, Mundiroh (60) mengungkapkan, dirinya memilih tetap berjualan ketimbang di rumah menganggur.
Diungkapkannya, sebelum harga kedelai mengalami kenaikan dari Rp10 ribu per kilogram (Kg) menjadi Rp11.200 per Kg, dirinya biasa menjual tempe paling mahal Rp10 ribu perkilogramnya.
Namun lantaran harga kedelai mahal ia harus menjual dagangan tempenya menjadi Rp12 ribu perkilogram.
"Sudah kebiasaan berjualan, jadi tetap berjualan. Ya walaupun pendapatannya berkurang," ungkapnya kepada wartawan.
Sementara, Kepala Dinkopumdag Kabupaten Brebes melalui Kepala Pasar Induk Brebes Dadang Karyawanto menyatakan, pantauan di lapangan, sejumlah pedagang tempe dan tahu di Pasar Induk masih berjualan.
Tidak ditemukan adanya pedagang tahu tempe yang mogok berjualan seperti di kota besar.
"Semuanya normal tidak ada yang mogok. Dan saat ini sejumlah pedagang tahu tempe masih tetap berjualan," pungkasnya. (ded/ima)