Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Jakarta Pusat diketahui melaporkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Andi Arief soal cuitannya di Twitter yang bertanya ada atau tidaknya peran Hasto Kristiyanto di balik konflik tambang batu andesit di Wadas, Kabupaten Purworejo.
Hal ini direspon Politikus Partai Demokrat Irwan Facho yang menyebut laporan polisi yang dilayangkan tidak jelas.
“Dipolisikan??? Ditodong dan dipukul popor senjata rezim orde baru saja bang @Andiarief__ hadapi. Daripada lapor-lapor ga jelas. Mending tenaga dan pikirannya fokus buat temukan Harun Masiku sebelum pesta demokrasi mulai kembali. Hasto butuh itu,” tulis Irwan di cuitan Twitternya, Sabtu (19/2).
Mending, kata Irwan, PDIP turut mencari buronan dugaan suap Pergantian Antar Waktu (PAW), Harun Masuk, yang hingga kini KPK belum mampu menangkapnya.
Lalu, seperti apa cuitan Andi Arief?
Andi Arief membuat cuitan dan menyinggung nama Hasto Kristiyanto dalam konflik lahan di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Andi Arief bertanya apakah ada kaitan antara Hasto dan penambang andesit.
"Setelah PD difitnah atas kasus Wadas, kini tak terbukti. Bolehkah kami bertanya apa benar Hasto Sekjen PDIP berada di balik penambang andesit?" kata Andi Arief dalam cuitannya, Senin (14/2).
Untuk diketahui, warga Wadas yang tergabung dalam Gema Dewa dan Wadon Wadas menolak Wadas sebagai lokasi penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.
Dikutip dari Fajar, hingga kini, laporan BBHAR DPC PDIP Jakarta Pusat masih ditangani aparat Polres Jakarta Pusat. Mereka berharap laporannya itu ditindaklanjuti secepatnya.
Saat melapor, mereka menyertakan tautan akun Twitter Andi Arief dan cuitannya itu. Mereka menganggap, cuitan Andi Arief yang mempertanyakan ada atau tidaknya Hasto di balik tambang batu Andesit di Desa Wadas dianggap penghinaan. (Rtc/ima)