Cuplikan wawancara reporter TvOne dengan mantan Kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito Mei 2021 lalu, mendadak viral di lini masa Twitter, Senin (14/2). Dalam tayangan video itu, AKBP Rizal Marito menyebut zikir hasbunallah wani'mal wakil biasanya digunakan untuk perang.
Menanggapinya, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy mengatakan cuplikan tayangan itu adalah penggalan video lama. Cuplikan video itu sengaja diviralkan kembali oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Cuplikan video itu adalah cuplikan wawancara Kapolres Purworejo lama (AKBP Rizal Marito) Mei 2021. Sengaja diviralkan kembali untuk membuat situasi di Wadas Purworejo Tidak Kondusif," ungkap Iqbal.
Ditegaskan Iqbal, saat ini situasi di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jateng sangat kondusif. TNI-Polri, papar dia, melaksanakan berbagai kegiatan baksos dan berupaya merajut kembali komunikasi sosial antar warga.
"Kegiatan-kegiatan itu dilakukan TNI-Polri setiap hari, dan itu sudah hampir seminggu terakhir ini," tambahnya lagi.
Iqbal menduga cuitan cuplikan video lama itu diunggah oleh orang yang sengaja akan memperkeruh di air yang sudah jernih. "Saat ini Kapolres Purworejo dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus lalu. Jadi diksi atau judul di media seolah-olah Kapolres saat ini yang memberikan statemen. Itu adalah salah informasi," terang Iqbal.
Iqbal mempertanyakan tujuan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter TvOne Mei 2021 itu.
"Dalam cuplikan video itu, reporter TvOne melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar sembilan bulan lalu. Mengapa baru diviralkan sekarang?" tanya Iqbal kepada wartawan, Senin (14/2).
Iqbal berharap masyarakat melakukan cek ricek, saring sebelum sharing kembali informasi yang bertebaran di medsos. Ditambahkan pula, medsos sering dijadikan alat orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan sendiri.
"Termasuk memperkeruh suasana Wadas yang sudah baik," tegasnya.
Iqbal berharap masyarakat lebih bijaksana menyikapi maraknya berita-berita, termasuk hoaks di media terkait Wadas. "Masyarakat jangan sampai terjebak framing negatif yang diciptakan pihak yang tidak bertanggungjawab."
"Kami mohon masyarakat untuk bijak dan berhati-hati," tutup Kabid Humas yang pernah menjadi Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Papua ini. (zul/rtc)