Disarankan Tiru Doli di Surabaya, Pemkab Tegal Beli Saja Tanah-tanah di Bekas Lokalisasi Peleman

Kamis 03-02-2022,19:00 WIB

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H. Bakhrun menyarankan Pemkab Tegal untuk membeli seluruh tanah-tanah di bekas Lokalisasi Peleman. Saran anggota DPRD Kabupaten Tegal itu diungkapkannya supaya Bupati Umi Azizah dan jajarannya bisa mengontrolnya lebih ketat.

Alasannya, sampai saat ini terbukti bekas lokalisasi yang ada Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal masih digunakan sebagai tempat prostitusi. Padahal, area itu sudah ditutup permanen Mei 2017 lalu saat kepemimpinan almarhum Bupati Enthus Susmono.  

"Jika dibeli Pemkab Tegal, praktik prostitusi bisa dihilangkan permanen," kata Bakhrun, legislator yang berdomisili di Desa Sidaharja ini, Kamis (3/2). 

Politisi PKS itu prihatin dengan informasi masih beroperasinya eks lokalisasi terbesar di Kabupaten Tegal itu. Dia meminta rangkaian peristiwa yang terjadi bisa dijadikan acuan Pemkab Tegal agar serius menangani  eks lokalisasi Peleman. 

"Seperti di lokalisasi Doli Surabaya. Pemerintah setempat membeli tanah di lokasi itu, sehingga praktik prostitusi bisa hilang selamanya," cetusnya. 

Bakhrun juga menyarankan, setelah Pemkab Tegal membeli tanah itu, bisa dijual atau disewakan ke investor, karena lokasi itu merupakan wilayah industri. Sementara itu, di Peleman juga sudah banyak berdiri pabrik, sehingga lebih mudah untuk menarik investor. 

"Bisa juga dijadikan tempat wisata atau rest area yang bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar," ujar Bakhrun. 

Eks lokalisasi Peleman itu, lanjut Bakhrun, juga berdekatan dengan RSUD Suradadi. Dengan dibelinya tanah itu oleh Pemkab Tegal, maka bisa dibangun untuk rumah dinas RSUD Suradadi. 

"RSUD Suradadi juga butuh rumah dinas," ujarnya. 

Bakhrun menambahkan, lokasi Peleman juga bisa digunakan untuk rumah sakit jiwa. Hal itu mengingat kebutuhan rumah sakit sangat tinggi.

Sedangkan, rumah sakit jiwa di wilayah Kabupaten Tegal dan sekitarnya, tidak banyak rumah sakit yang melayani ganguan jiwa. Sementara itu, orang yang mengalami gangguan jiwa di wilayah Kabupaten Tegal cukup banyak. 

"Jika ada rumah sakit jiwa di wilayah pantura yang dikelola pemerintah, saya yakin akan jadi rujukan daerah di wilayah sekitar," pungkasnya.

Transaksi seks di bekas Lokalisasi Peleman persis di tepi Jalur Pantura Kabupaten Tegal itu disinyalir masih kerap terjadi. Dugaan masih seringnya terjadi bisnis prostitusi terselubung itu menyeruak usai kasus pembunuhan salah seorang pekerja seks komersial (PSK) di salah satu bekas wisma.

Kendati begitu, diyakini ke depan praktik-praktik seperti itu akan terus terjadi. Utamanya jika tidak segera dilakukan tindakan-tindakan prosedural untuk menghentikannya. (yer/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait