Sinyalemen pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim) hanya menghamburkan uang negara, direspons Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
Dikatakan Ngabalin, masyarakat Indonesia tak perlu merasa khawatir. Sebab, negara memiliki banyak uang untuk pembangunan besar tersebut.
“Jadi sumber uang tentu menggunakan APBN, tak mungkin menggunakan yang lain. Indonesia kan punya banyak uang untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru,” ujar Ngabalin, Selasa (25/1).
Menurut Ngabalin, pembangunan strategis seperti Istana Negara tak mungkin dibiayai swasta. Sehingga, kata dia, harus menggunakan APBN.
“Ada banyak infrastruktur yang harus dibangun dan tidak semua sumber APBN, ada kerja sama pemerintah badan usaha dan lain,” tuturnya.
Lebih lanjut Ngabalin menegaskan bahwa sebelum menentukan pemindahan Ibu Kota baru, pemerintah pusat telah melalui kajian dan pertimbangan yang panjang. Sehingga, segala keputusannya pasti telah matang dan terukur.
“Pemerintah sudah melakukan seluruh langkah untuk memutuskan pembangunan IKN, kita dukung saja biar berjalan lancar,” ungkapnya.
Ngabalin menjelaskan, IKN merupakan wajah baru Indonesia dengan peradaban maju dan sejahtera. Sebab, semuanya telah dipersiapkan sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi.
“Jadi sejak Presiden Soekarno, baru sekarang wacana Ibu Kota baru ini terwujud. Jokowi meninggalkan legacy melalui pembangunan IKN,” tegasnya.
Karena itu, Ngabalin menyayangkan banyak pihak yang tak mendukung rencana baik tersebut. Padahal, dalam kondisi sekarang, semua lapisan masyarakat harusnya mau kompak dan memberikan dukungan ke pemerintah.
“Jangan hanya nyerocos, nyerocos saja. Jadi mohon doa dan dukungannya biar lancar,” pungkasnya. (msn/fajar/zul)