Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tegal resmi membentuk Satgas Anti Mafia Tanah. Ini dilakukan sebagai keseriusan pelaksanaan kewenangan tugas dan fungsi Kejaksaan yang profesional, komprehensif, terkoordinasi, dan terpadu.
Kajari Bimo Budi Hartono SH MH melalui Kasi Intelejen Yusuf Luqita Danawihardja SH MH mengatakan pembentukan tim khusus satuan tugas anti mafia tanah untuk memerangi para mafia. Karena mafia tanah diperkirakan memiliki potensi besar menimbulkan konflik sosial dan ekonomi di Kabupaten Tegal.
"Kebetulan saya ditunjuk sebagai ketuanya. Di dalamnya ada kasi pidum, pidsus, datun, dan jaksa," ujarnya, Selasa (25/1).
Ditambahkannya ini sebagai tindak lanjut terbitnya Surat Edaran Jaksa Agung Nomor 16/2021 terkait pembentukan satgas anti mafia tanah untuk menyelesaikan dan memberantas keberadaan mavia tanah di Kabupaten Tegal
Dia menegaskan bawah tanah punya nilai ekonomis sehingga banyak mafia yang bermain yang muaranya menghambat pembangunan ekonomi mikro dan makro.
Menurutnya, disinyalir, mafia tanah telah membangun jejaring yang merajalela pada lembaga-lembaga pemerintah. Salah satu upaya pemberantasannya adalah dengan menutup celah yang menjadi peluang masuknya jaringan mafia tanah tersebut.
Ditegaskan pula tim ini nantinya khusus untuk menanggulangi sindikat mafia tanah. "Kami akan mencermati betul setiap sengketa-sengketa tanah yang terjadi di Kabupaten Tegal," tambah dia lagi.
Satgas Anti Mafia Tanah juga akan memastikan sengketa-sengketa tanah di Kabupaten Tegal murni sengketa tanah antar warga. Bukan dilatarbelakangi atau digerakkan oleh para mafia tanah yang bekerja sama dengan pejabat tertentu.
"Silakan manfaatkan hotline aduan di nomor 082313923930, jika ada yang menjadi korban mafia tanah di Kabupaten Tegal," pintanya.
Dalam waktu dekat, Kajari juga akan memberi pencerahan kepada semua kepala desa di Kabupaten Tegal, yang desanya berkesempatan melakukan program PTSL di tahun ini. (her/zul)
( her)