Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal memastikan Covid-19 varian Omicron belum masuk ke Kabupaten Tegal. Kendati masih bebas dari paparan varian Omicron, tapi Pemkab Tegal sudah menyiapkan sejumlah langkah antisipasinya.
Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Ruszaeni mengatakan sudah siap menangani varian Omicron, apalagi sudah berpengalaman. Seperti ketika menghadapi varian Delta.
Dijelaskannya, Dinkes selalu rutin melakukan tracing terhadap kontak erat pasien yang terpapar virus covid-19. Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Kramat, ada beberapa warga yang terpapar Vovid-19.
Hasilnya setelah ditracing, ternyata banyak yang negatif. "Pasien di Kramat bukan varian Omicron, tapi Delta," katanya.
Selain melakukan tracing, tambah Ruszaeni, juga memberikan imbauan tentang protokol kesehatan (prokes). Dinkes juga telah menyiapkan ruang isolasi yang jumlahnya lebih dari 400 bed, termasuk ruang ICU di seluruh rumah sakit di Kabupaten Tegal.
Tidak hanya itu, Pemkab Tegal pun menyiapkan tempat isolasi mandiri yang terpusat di RSUD Suradadi. Menurut Ruszaeni, jika melihat penangan kasus varian Omicron di DKI Jakarta, semua pasien hanya menjalani isolasi mandiri dan tidak ada yang dirawat di rumah sakit.
"Insya Allah kita mampu menangani varian Omicron. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di Kabupaten Tegal," pintanya.
Antisipasi untuk menghadapi lonjakan kasus varian Omicron, lanjut Ruszaeni, Dinkes juga sudah menyiapkan ruangan isolasi di sejumlah puskesmas. "Prinsipnya sudah siap. Tapi, Dinkes berharap varian Omicron tidak masuk ke Kabupaten Tegal." (guh/zul)