Pengembalian bansos Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo oleh kader Banteng di Temanggung, Fajar Nugroho berbuntut panjang. Gegara masalah itu, perseteruan antara Ganjar dengan Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang “Pacul” Wuryanto yang sudah lama adem, panas lagi.
Aksi Fajar ini tentu saja bikin heboh. Bambang Pacul yang selama ini dikenal kerap menyerang Ganjar, punya amunisi baru untuk mengkritik Gubernur Jateng dua periode itu.
Serangan Pacul kali ini pun tetap nyelekit. “Kalau memang niatnya mau bantu tak usah dipamerkan. Jangan lah saudara sendiri dijadikan pengewan-ewan (dihinakan di depan umum) begitu,” kata Bambang.
Ketua DPP PDIP ini meminta Ganjar jangan lagi melakukan pencitraan. Karena kata dia, masyarakat sudah menyadari kalau sedang dieksploitasi kemiskinannya.
“Mas Ganjar ini kan gubernur, kalau mau bantu kekurangan warganya di Jawa Tengah yah bantu lewat kebijakan dan penganggaran yang berpihak kepada rakyat. Bukan lewat bantuan pribadi yang lalu diunggah-unggah di medsos seperti itu. Tak elok,” sarannya.
Bagaimana tanggapan Ganjar? Saat dimintai tanggapan, Ganjar mengaku, belum tahu dengan aksi Fajar tersebut. Meski begitu, dia mengaku heran, karena saat berkunjung ke rumahnya Fajar baik-baik saja.
“Silakan saja kalau mau dikembalikan,” kata Ganjar di Banyumas, kemarin.
Kalau Ganjar santai, tidak demikian dengan Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo. Eks Walikota Solo yang memang dikenal sebagai pendukung Ganjar ini tak terima jagoannya dipojokkan.
Rudy justru curiga, aksi yang dilakukan Fajar karena ada intervensi atau tekanan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) PDIP dan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Temanggung.
“Jadi kalau sampai ada yang menghalang-halangi seperti itu, DPD menekan pada DPC, DPC menekan pada yang dibantu, Tuhan itu tidak tidur,” kata Hadi, dalam keterangan tertulis seperti yang dikutip dari rm.id, kemarin.
Rudy meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sanksi kepada oknum DPD dan DPC yang mengintimidasi kader. Langkah tersebut perlu dilakukan agar perbedaan pandangan antar kader tidak memberikan dampak buruk pada partai. (rmid/zul)