Lembaga Survei CIR dan Datasight Indonesia membuat simulasi pasangan capres dan cawapres, untuk kontestasi Pemilu 2024 dengan beberapa asumsi.
Asumsi pertama, bila pilpres diikuti tiga pasangan calon, yang terdiri dari pasangan nasionalis, pasangan relijius dan pasangan nasionalis relijius.
Asumsi kedua bila pilres diikuti hanya oleh dua pasangan calon yang keduanya terdiri dari pasangan nasionalis-relijius.
"Pada asumsi kedua ini, kami buat beberapa simulasi berdasarkan beberapa nama calon dari berbagai latar belakang ideologi,” kata Direktur Datasight Indonesia Radhiatmoko, Kamis, 13 Januari 2022.
Bila pilpres diikuti oleh tiga pasangan calon dengan latar belakang nasionalis saja dan relijius saja, maka besaran dukungan reponden kepada para calon sebesar Anies-Khofifah 34,8 persen, Prabowo-Puan 30,4 persen, dan Airlangga-AHY 9,9 persen.
Dan bila beberapa pasangan calon terdiri dari tokoh nasionalis dan relijius maka hasil dukungan responden menjadi; Sandi-AHY 27,7 persen, Ganjar-Salim 24,8 persen, Anies-Airlangga 24,4 persen.
Sedangkan bila komposisi pasangan calon diubah lagi menjadi pasangan nasionalis-relijius semua maka pilihan respoden menjadi: Prabowo-Muhaimin 37,8 persen, Puan-Anies 20,0 persen dan Airlangga-Salim 14,0 persen.
“Perubahan yang sama dapat kita lihat bila pilpres diikuti hanya 2 pasangan calon. Angka keterpilihannya akan sangat dinamis,” papar Radhiatmoko.
Bila pilpres diikuti hanya 2 pasangan calon dari kelompok nasional dan relijius saja, maka dukungan responden menjadi Anies-Airlangga 38,4 persen dan Prabowo-Puan 36,5 persen.
Sedangkan bila pasangan capres dan cawapresnya diubah maka dukungan responden menjadi, Anies-Sandi 43,1 persen, Ganjar-Ridwan 36,6 persen.
Sedangkan bila pasangan capres dan cawapres terdiri dari kalangan nasionalis-relijius semua maka hasilnya menjadi: Puan-Sandi 34,7 persen, Airlangga-Salim 28,4 persen. (khf/zul)