Pastikan Berkoalisi di Pilpres 2024 Mendatang, Lalu Siapa Capres dan Cawapres dari PDIP?

Selasa 28-12-2021,06:40 WIB

Persaingan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang dipastikan akan lebih seru dibandingkan lima tahun sebelumnya. Partai politik (parpol) akan berlomba-lomba mengusung kandidat terbaiknya, karena tidak adanya calon incumbent.

PDIP misalnya, meski secara konstitusional telah memenuhi syarat ambang batas pencapresan, partai berlambang moncong putih itu menegaskan akan tetap berkoalisi.

"Koalisi adalah keniscayaan. Meskipun PDIP secara konstitusional, secara legal formal adalah satu-satunya partai yang bisa mengusung calon presiden dan calon wakil presiden sendiri. Tetapi, koalisi tetap akan dilakukan," tegas Wasekjen PDIP, Arif Wibowo di Jakarta, Senin (27/12).

Menurutnya, PDIP memiliki pandangan politik bahwa berkoalisi menjadi basis dalam mengurus NKRI. Bahkan, Arif memastikan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres yang kelak diusung berasal dari koalisi.

"Kita ini mengurus NKRI yang beragam. Jadi sudah pasti cara pandang kita secara politik, koalisi merupakan keniscayaan politik," paparnya.

Ditambahkan Arif, PDIP berteman dengan partai-partai lain untuk mengusung siapa capres dan cawapresnya. Tentu, papar Arif, berbasis pada kesepahaman dan kesepakatan tentang Indonesia di masa yang akan datang.

"Tidak mungkin kita sendirian," tegasnya.

Meski begitu, Arif belum bersedia membocorkan siapa sosok capres yang akan diusung. Data yang diperoleh dari berbagai survei menjadi bahan pertimbangan politik menuju pemilu 2024.

"Siapa capres cawapresnya? Belum tahu. Siapa koalisinya? Belum tahu. Yang pasti komunikasi dan hubungan kita dengan partai lain alhamdulillah berjalan dengan baik," terangnya.

Arif mengungkapkan hasil survei memberi dorongan kepada PDIP untuk melakukan semacam conditioning. Tujuannya, agar terbangun koalisi yang strategis dan kondusif untuk menghadapi Pemilu 2024

Seperti diketahui, dalam survei menunjukkan PDIP dengan suara sebanyak 19,2 persen. Lalu, Gerindra 13,3 persen, Golkar 7,6 persen, PKB 6,0 persen, Demokrat 5,7 persen, PKS 5,3 persen, PPP 3,3 persen, NasDem 3,1 persen, dan PAN 2,0 persen. (rh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait