Petugas gabungan merazia dua tempat hiburan di Kota Tegal, Minggu (26/12) dini hari WIB. Sejumlah pengunjung dan beberapa wanita cantik berpakaian seksi pun tak luput dari pemeriksaan tes urin untuk mendeteksi penyalahgunaan narkoba.
Sayangnya, pihak pengelola salah satu tempat hiburan tersebut terkesan tidak menginginkan kehadiran petugas. Mereka menutup pintu dan mematikan lampu begitu tahu ada razia, meskipun di dalamnya masih ada sejumlah pengunjung.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengatakan dia berharap semua pihak kooperatif dalam mengantisipasi penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Kapolres meminta dukungan kerjasama dan kesadaran semua pihak termasuk pengelola tempat hiburan.
"Nantinya itu akan menjadi bahan evaluasi bagi kita ke depannya. Untuk mengingatkan agar laksanakan kegiatannya sesuai dengan waktu," katanya.
Kapolres menegaskan Polrres Tegal Kota akan terus melakukan pemantauan. Karena tidak serta merta dengan dimatikannya lampu berarti tidak ada kegiatan.
"Ternyata memang masih ada orang dan ini akan menjadi bahan evaluasi kedepan. Kita akan panggil pihak managemen untuk kita berikan himbauan dan teguran sehingga tidak terjadi kembali,"tandasnya.
Kedepan, imbuh Kapolres, pihaknya mengajak semua pihak untuk bekerjasama dengan kesadaran untuk memerangi penyalahgunaan narkoba. Karena tujuan petugas melakukan razia, untuk deteksi dini bukan melakukan penutupan.
Untuk diketahui, personel gabungan yang terlibat dalam razia itu, di antaranya dari Polres Tegal Kota, Subdenpom, Pomal, Satpol PP serta Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal. Dari dua lokasi itu petugas memeriksa sedikitnya 54 orang yang diantaranya perempuan muda dan cantik yang berada di sana dengan hasil negatif. (muj/zul)