Twitter tagar #percumaadapolisi kembali menggema di jagat media sosial. Hal ini setelah laporan korban perampokan ditolak polisi di Jakarta Timur viral.
Dikutip dari Pojoksatu, di media sosial Twitter, tagar tersebut menjadi trending topik dengan urutan teratas.
Namun, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menilai tagar tersebut merupakan ekspresi jujur dari masyarakat.
Atas hal itulah, pihaknya kembali akan melakukan evaluasi terhadap anggotanya.
“Polri memandang apapun hastag itu, polri mencermati, menilai semua dengan kepala dingin. Kami menilai itu semua satu ekspresi yang jujur dari masyarakat,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Timur, Selasa (14/12).
Menurut Rusdi, pada prinsipnya pihaknya tidak akan melakukan pembiaran terhadap anggota yang melanggar aturan, termasuk anggota yang melakukan hal yang positif di lapangan.
“Prinsipnya tidak ada pembiaran, anggota yang melakukan tugasnya dengan baik tentunya akan diberi ganjaran yang positif. Anggota juga yang melakukan pelanggaran juga aka diberikan sanksi,” tandasnya.
Karena itu, kata dia, anggota Aipda Rudi Panjaitan yang diduga melanggar aturan tetap akan menjalani pemeriksaan dan sidang etik.
“Intinya yang bersangkutan masih diperiksa,” tuturnya.
Seperti diketahui, cerita polisi tolak laporan warga yang jadi korban pencurian ini diungkap pemilik akun Instagram @kumalameta.
Dalam unggahannya, pemilik akun juga menyertakan video rekaman CCTV detik-detik pencurian yang dialaminya sekitar pukul 18.45 WIB.
Peristiwa itu terjadi seusai dirinya melakukan transaksi di sebuah ATM di minimarket di Jalan Sunan Sedayu, Jakarta Timur.
Dalam perjalanan pulang, ia beberapa kali dihampiri pengendara motor yang mengingatkan agar ia berhenti.
Diduga, para pemotor itu adalah kawanan pencuri spesialis nasabah ATM.
Sebab, dalam video terlihat jelas ada dua motor yang berhenti di belakang mobil tersebut.