Oknum pimpinan Boarding School di Kota Bandung yang melakukan perbuatan cabul terhadap 14 murid yang disebut santrinya mendapat kecaman dari banyak pihak.
Salah satunya dari Koordinator Forum Aktivis Islam (FAIS) Sunarto yang mengecam keras tindakan itu.
“Saya sangat mengecam keras tindakan itu. Dan saya sangat prihatin atas kejadian tersebut,” kata Narto, Minggu (12/12).
Sunarto menegaskan, bahwa mayoritas pemberitaan media saat ini salah besar yang menyebut institusi pesantren.
“Karena pondok pesantren dan boarding school itu beda jauh, jadi jangan disamakan. Ini ada upaya mendiskreditkan pesantren,” ucap Narto.
Seperti diketahui, Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusus Bandung menyidangkan kasus pemerkosaan terdakwa HW (36) terhadap belasan santrinya di salah satu yayasan boarding school di Kota Bandung.
Perbuatan cabul terdakwa HW itu diduga dilakukan di beberapa tempat, sejak 2016 sampai dengan 2021.
Jaksa penuntut umum Agus Murjoko menjelaskan para korban mengalami trauma berat atas pemerkosaan yang dilakukan HW. Sedikitnya empat korban di antaranya diketahui hamil dan sudah melahirkan.
“Ada empat anak korban yang hamil. Sekarang sudah melahirkan semua,” ujar Agus dikutip dari Pojoksatu. (ega/pojoksatu/ima)