PAN Kabupaten Tegal Launching Program Ngapak

Selasa 30-11-2021,17:10 WIB

DPD PAN Kabupaten Tegal melaunching program PAN Ngapak (PAN Ngaji Politik dan Akhlak) di Slawi. Kegiatan ini dihadiri pengurus dan kader PAN se Kabupaten Tegal.

Ketua DPD PAN Kabupaten Tegal Samsul Huda, Selasa (30/11) mengatakan, selama ini politik sering dikotomikan dengan nilai-nilai moral dan akhlak. Akhlak seolah-olah ada di ruang suci dan wangi, sementara politik berada di tempat becek dan kotor.

"Apa jadinya jika politik dipisahkan dari nilai-nilai moral dan akhlak. Sedangkan para pemimpin negeri ini dipilih melalui proses politik," katanya. 

Tidak hanya pimpinan negeri, tambah Samsul, undang-undang,  
peraturan dan tata kelola negeri ini juga merupakan produk politik. Diluncurkannya program PAN Ngapak ini adalah wadah kajian dan pencerahan bagi kader dan simpatisan PAN tentang ilmu maupun strategi perjuangan politik. 

Namun, ini tidak lepas dari nilai-nilai akhlak dan nilai luhur budaya bangsa. Harapannya, ketika kader PAN memegang amanah kekuasaan, mereka mampu menjalankannya dengan amanah dan penuh integritas. 

"Dalam launching PAN Ngapak juga digelar kajian dengan tema Islam wasathiyah dan implementasinya dalam perjuangan politik," tambahnya. 

Salah satu pembicara kegiatan, H. Arief Azman menyampaikan bahwa pilihan PAN menjadi partai tengah yang tidak ekstrem ke kanan maupun ke kiri adalah pilihan yang sesuai dengan nilai wasathiyah dalam Islam. 

Tinggal bagaimana para pengurus dan kader PAN mampu mengimplementasikan dalam sikap partai dan program di tengah masyarakat. 

Sementara, KH Tafsir menyampaikan bahwa perjuangan politik adalah perjuangan yang mulia dan strategis. Kalaupun ada sebagian yang menganggap politik itu kotor, ketahuilah bahwa bersih di tempat bersih itu biasa, tetapi bersih di tempat kotor adalah istimewa. 

Acara yang digelar dengan prokes ketat juga menekankan bahwa dukungan politik sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan dakwah dan kemudahan menjalankan syariah. 

Dirinya juga mengajak agar kader-kader terbaik bangsa turun menjadi pemain, bukan sekedar penonton pagelaran politik. (guh/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait