Pemilu Venezuela Lusa, Punya Arti Penting Bagian dari Pembicaraan Damai Dua Kubu

Jumat 19-11-2021,05:30 WIB

Delegasi NAM CSSTC terdiri dari Dubes Diar Nurbiantoro, Eddy Supriyatno, dan Niken Supraba. Lalu dua pemantau KPU RI adalah Komisioner KPU RI Arif Budiman dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) KPU RI Sumariyandono.

Sementara dari JMSI diwakili oleh Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang juga CEO RMOL Network Teguh Santosa.

“Pemilu lokal Venezuela kali ini juga memiliki arti penting lain, karena dipandang sebagai bagian dari pembicaraan damai antara kelompok yang saat ini berkuasa dengan kubu oposisi yang digelar beberapa waktu lalu di Meksiko,” ujar Teguh Santosa dalam keterangannya dari Caracas, Venezuela. 

Ia menambahkan, dirinya merasa terhormat kembali dilibatkan dalam misi pemantauan internasional ini. Sebelum mega pemilu ini, Teguh juga memantau Pilpres 2018 lalu. 

Dari 23 negara bagian Venezuela, pemantau pemilu internasional akan dikirimkan ke-8 negara bagian yakni  Caracas sebagai Capital District, Miranda, La Guaira, Aragua, Carabobo, Zulia, Lara, dan Yaracuy.

Teguh mengatakan, dirinya akan memantau pemungutan suara Maracaibo, ibukota negara bagian Zulia yang berada di sisi barat Venezuela, sekitar 1 jam penerbangan dari Caracas.

Zulia merupakan negara bagian dengan populasi terbanyak di Venezuela, yakni sekitar 4,4 juta jiwa. Kota Maracaibo terbilang unik karena berada persis di pertemuan Teluk Venezuela dan Danau Maracaibo, dan merupakan negara bagian yang kaya minyak.

Selain di Venezuela, Teguh juga pernah memantau pemilu di Republik Federasi Mikronesia tahun 2009 dan referandum konstitusi di Kerajaan Maroko pada 2011. (zul)

Tags :
Kategori :

Terkait