Warga Terisolir usai Tetangga Minta Izin Bangun Kamar dan Tutup Akses Keluar Masuk

Senin 01-11-2021,14:02 WIB

Seorang warga di Surabaya mendadak terisolir di lingkungan rumah sendiri. Hal ini setelah pihak tetangga menutup akses jalan masuk ke tempat tinggalnya.

Dikutip dari Jawapos, tiga hari belakangan, Muhammad Ridwan sulit keluar rumah untuk beraktivitas. Untuk bepergian dengan menggunakan sepeda motor pun tak bisa.

Sebab, akses depan rumahnya ditutup total. Akses lain di sisi selatan rumahnya hanya cukup untuk jalan kaki. Permasalahan tersebut sudah dilaporkan ke kelurahan. 

Minggu (31/10), Lurah Rungkut Menanggal Nurul Azizah sudah mendatangi pihak-pihak yang berselisih paham di sekitar tempat tinggal Ridwan tersebut.

Ketika ditanya, Ridwan menjelaskan, akses jalan masuk dan keluar rumahnya ditembok pemilik lahan. Lokasinya berada tepat di depan dan samping yang beralamat di Jalan Rungkut Menanggal No 32, RT 5, RW 1. 

”Ini sudah dibangun Kamis (28/10) lalu. Sudah tiga hari ini,” ujarnya.

Pria 37 tahun itu menambahkan, sebelum tembok tersebut dibangun, salah satu pemilik rumah meminta izin untuk membangun sebuah kamar. Dia pun mengizinkan, tetapi tidak mengetahui jika akhirnya menutup total jalan. 

”Iya awalnya izin yang di depan rumah saya. Saya kira masih ada jalannya ternyata tidak,” imbuhnya.

Beberapa hari kemudian, pemilik lahan yang berada di sebelah selatan juga membuat tembok serupa dengan menutup hampir sepanjang 3 meter dengan tinggi 2 meter lebih. Kondisi tersebut membuatnya tidak dapat mengeluarkan kendaraannya.

Padahal, lanjut Ridwan pada 1980, masing-masing keluarga, termasuk keluarganya, telah sepakat untuk membuat akses keluar masuk antar-rumah. Kesepakatan itu tertuang dengan akta penjualan tanah pethok D seharga Rp790.650.

”Yang beli mertua saya tahun ’80. Sekaligus ada kesepakatan di sana agar (alm, Red) Achmadan merelakan jalan bantuan menuju tanah yang dibeli (alm) Anwar, mertua saya,” ujarnya sembari memperlihatkan sertifikat itu.

”Di keterangan itu tertulis jelas, kesepakatan tersebut dalam jangka waktu selama-lamanya,” imbuhnya.

Ridwan hanya berharap agar masing-masing pihak bisa legawa dengan kondisi itu. Terlebih, besar harapan agar akses jalan untuk keduanya dapat dibuka kembali. Agar pihaknya dapat melakukan aktivitas seperti semula. 

”Misal hanya satu akses saja sudah alhamdulillah,” harapnya.

Ketua RT 5, RW 1 Eko Purwanto mengungkapkan, sebenarnya antarwarga tidak ada masalah. Hanya saja, warga di depan rumah Ridwan itu membutuhkan tempat tinggal. Sehingga, perlu menambah satu ruang lagi. 

Tags :
Kategori :

Terkait