Program vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Tegal baru mencapai 34 persen dari jumlah penduduk yang wajib divaksin sekitar 1,2 juta jiwa. Praktis, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Tegal masih level 3.
Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, kemarin dirinya mendapat laporan pencapaian vaksinasi ini. Untuk lansia 22 persen. Sulitnya mengejar target minimal 70 persen, karena terkendala dengan distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, pemerintah pusat juga mengeluarkan kebijakan baru yakni memprioritaskan vaksinasi untuk masyarakat di kota-kota besar.
"Sebab perkembangan Covid-19 di kota besar masih tinggi. Untuk distribusi vaksin masih diutamakan di kota-kota besar," katanya.
Jumlah stok vaksin di Kabupaten Tegal, tambah Umi Azizah, ada sekitar 24 ribu dosis yang baru dikirim dari pemerintah pusat melalui provinsi. Dirinya
kemarin juga dari Tanoto Faundation akan diberi vaksin sebanyak 10 ribu dosis untuk anak-anak.
"Kita akan mendapat vaksin sebanyak 10 ribu dosis tapi untuk anak-anak," tambahnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengakui jika saat ini masih kerap terjadi kekurangan stok vaksin. Dropping dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, belum mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten Tegal yang sangat antusias.
Untuk menyikapi kelangkaan vaksin itu, bupati berencana akan mengirimkan surat permintaan penambahan vaksin ke gubernur Jawa Tengah. (guh/ima)