Mayoritas Percaya PKI atau Komunis di Indonesia dan Ada Bisa Bangkit Lagi

Sabtu 02-10-2021,07:00 WIB

Isu PKI selalu dihembuskan setiap tahun pada bulan September. Mayoritas publik tak percaya terhadap rumor adanya PKI atau komunis di Indonesia.

Setidaknya itulah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Sebanyak 84 persen responden dari total 981 orang tidak setuju PKI bangkit lagi di Indonesia.

"Yang setuju hanya 14 persen. Yang tidak menjawab dua persen," kata Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad di Jakarta, Jumat (1/10).

Dari kelompok yang percaya isu PKI bangkit, 49 persen di antaranya menilai itu jadi ancaman bagi negara. Sementara 24 persen berpendapat kebangkitan PKI tidak terlalu mengancam keutuhan negara.

"Merujuk pada penelitian SMRC enam tahun terakhir sejak 2015-2021, isu kebangkitan PKI tidak banyak direspon oleh publik. Yang percaya hanya berkisar 10 sampai 16 persen. Tidak banyak berubah," imbuh Saidiman.

Terkait isu itu, SMRC meneliti persepsi publik terhadap isu Presiden RI Joko Widodo bagian dari PKI. Hasil survei menunjukkan 75 persen responden tidak percaya terhadap isu tersebut.

Namun, ada 8 persen responden yang percaya. Sementara 16 persen sisanya memilih tidak menjawab. “Yang percaya dengan isu tersebut tidak banyak berubah dari 2017 sampai 2021. Hanya berkisar 3 sampai 8 persen,” ucapnya.

SMRC juga meneliti lebih detail kelompok mana yang percaya PKI bangkit di Indonesia. Hasil survei menunjukkan persepsi publik terhadap isu itu terkait dengan pilihan politik pada Pemilihan Presiden 2019.

"Warga yang percaya sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI lebih banyak ditemukan pada massa pemilih Prabowo-Sandi. Jumlahnya 27 persen. Dari sisi massa pemilih partai, yang percaya kebangkitan PKI lebih banyak berasal dari massa pemilih PKS, Gerindra, dan Demokrat," tuturnya.

Ada 34 persen responden pendukung PKS yang percaya isu kebangkitan PKI. Kemudian ada 27 persen pendukung Gerindra. Selanjutnya 26 persen pendukung Partai Demokrat.

"Publik yang percaya maupun yang tidak percaya dengan isu kebangkitan PKI memiliki komitmen yang relatif sama terhadap negara yang dijalankan berdasarkan Pancasila," pungkasnya.

Seperti diketahui, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dituduh menghilangkan patung Soeharto, Sarwo Edhie Wibowo, AH Nasution yang berada di Makostrad, Jakarta Pusat.

Tuduhan itu dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Bahkan Gatot menyebut ada penyusupan PKI di tubuh TNI. Dia meminta semua pihak waspada. (rh/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait