Hanya, Kristoko menekankan dalam hal ini yang penting adalah komunitas atau usahanya ada dan aktif dulu baru bisa difasilitasi oleh Kapten Semar. “Kami menawarkan transparansi, bagaimana UMKM bisa tumbuh dan bertahan,” jelasnya.
Ia menjelaskan tantangan terbesar Kapten Semar sebagai platform marketplace untuk UMKM menyadarkan masyarakat bahwa peran serta mereka tidak hanya memamerkan produk tapi juga menjalankan produk mereka.
“Ketika komunitas sudah jalan, kami tinggal menghubungkan,” katanya.
Direktur PT Albitec, Falasifah, melakukan hal serupa agar bisa bertahan yakni dengan go digital. Albitec memproduksi makanan dan produk perawatan kulit (skincare) dengan bahan dasar alga spirulina.
“Harapannya bisa membantu masyarakat untuk lebih sehat karena 1 gram spirulina setara 1 kg sayur dan buah. Produk makanan kami ada yang dalam bentuk candy untuk anak-anak. Kemudian pewarna alami,” ujar Falasifah.
Falasifah menambahkan Albitec mengelola pemasaran produk digital melalui media sosial, website, dan media lainnya. “Di masa pandemi mau enggak mau memang kita harus pakai digital,” ujarnya.
Ia menambahkan dengan go digital, pemasaran produknya jadi lebih fokus, iklan juga lebih murah. Iklan tidak hanya memasarkan produk tapi sekaligus membangun brand awarness.
“Bertahan di era digital dengan banyaknya pesaing? Kami mengawali dengan riset pasar, memanfaatkan Google Trend untuk melihat apa yang tengah disukai masyarakat. Semakin banyak data semakin mudah kita menentukan sasaran pasar kita,” ujarnya. (*/zul)