Hingga saat ini, cakupan vaksinasi di Kabupaten Brebes baru mencapai 20,52 persen dari jumlah penduduk yang masuk kriteria penerima vaksin.
Jumlah capaian vaksin yang belum mencapai 50 persen itulah yang mengganjal perubahan status di Kabupaten Brebes dari level 4 ke level 2 dan saat ini tertahan di level 3.
"Kalau tidak ada penilaian (cakupan vaksinasi) ini kita sudah berada di level dua. Jadi, saat ini kita terus mendorong cakupan vaksinasi agar terus meningkat," ungkap Bupati Idza Priyanti usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 dengan Gubernur Ganjar Pranowo lewat zoom meeting di Pendopo, Selasa (21/9).
Seperti diketahui, selama sepekan terakhir Kabupaten Brebes masuk zona Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4. Namun, setelah evaluasi terbaru, per hari ini (21/9), Pemkab Brebes masuk dalam PPKM Level 3 lantaran indikator penanganan Covid-19 membaik.
Karenanya, untuk memaksimalkan cakupan vaksinasi, pihaknya akan melakukan berbagai upaya. Salah satunya, meminta kepada pemerintah pusat maupun anggota DPR RI terkait stok vaksinasi untuk Kabupaten Brebes.
"Memang saat ini penilaian cakupan vaksinasi itu ada, dan capaian vaksin itu harus 50 persen. Sementara itu, untuk vaksinasi lansia harus 40 persen dan kita baru 36 persen," ucapnya.
"Dan untuk memaksimalkan ketersediaan vaksin, tadi kita sudah membuat surat pengajuan stok vaksin ke pusat. Termasuk ke anggota DPR RI," lanjutnya.
Meski demikian, Idza memastikan untuk jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Brebes sudah menurun drastis. Dalam sepekan terakhir ini dari 13 sampai 19 September jumlah kasus Covid-19 di Brebes mencapai 53 kasus. Bahkan, pada tanggal 19 September tidak ada penambahan kasus.
"Untuk Keterisian Tempat Tidur (BOR) hanya 20 dan kasus yang meninggal 10 orang, dan juga kita sudah berada di zona kuning. Jadi, kalau tidak ada penilaian cakupan vaksin kita sudah level 2," tegasnya lagi. (ded/ima)