Kasus meninggalnya taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Zidan Muhammad Faza (21) diinvestigasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Zidan diduga meninggal usai dianiaya seniornya.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kemenhub A Arif Priadi menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi internal terkait tindak kekerasan yang melibatkan taruna PIP Semarang, Jawa Tengah.
“PIP Semarang saya minta fokus dan mengambil langkah-langkah percepatan untuk mengusut insiden ini dan mencegah kejadian serupa terulang kembali,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/9).
Dikatakannya Kemenhub tidak akan mentolerir tindak kekerasan di lingkungan kampus. Dan tidak kekerasan di luar kampus terhadap taruna yang sedang dalam pembelajaran jarak jauh.
Sebagai langkah pencegahan PIP Semarang diminta untuk menyelenggarakan kegiatan peningkatan pembinaan karakter sesegera mungkin, secara virtual bagi seluruh civitas akademika sesuai Pedoman Pola Pengasuhan Taruna di lingkungan BPSDMP.
“Bagi para taruna, penting untuk diingatkan kembali, karena hampir 2 tahun ini tidak secara penuh tinggal di dalam asrama karena menjalani pembelajaran jarak jauh. Bagi pengelola kampus juga ditekankan kembali mengenai penerapan standar prosedur pengawasan dan pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah secara tegas dan berkelanjutan,” ujarnya.
Pascakejadian tindak kekerasan yang dilakukan oleh taruna tingkat akhir kepada juniornya, Direktur PIP Semarang Capt. M. Rofik menugaskan Wakil Direktur 3 dan Kepala Pusat Pengembangan Karakter Taruna dan Perwira Siswa (Pusbangkatarsis) untuk fokus pada penyelesaian masalah termasuk berkoordinasi dengan pihak keluarga dan pihak kepolisian. Untuk itu keduanya dinonaktifkan sementara dari jabatannya.
"Selanjutnya, BPSDM Perhubungan segera menyiapkan langkah-langkah nyata peningkatan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," pungkasnya.
Diketahui, Zidan Muhammad Faza (21) meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh seniornya. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan informasi tewasnya taruna asal Jepara tersebut.
Taruna semester 6 tersebut diduga tewas setelah dipukul seniornya yang bernama Samudra Tampubolon.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan yang terjadi, Senin (6/9) malam, itu bermula ketika korban dan pelaku terlibat kecelakaan saat mengendarai sepeda motor. Pelaku yang tidak terima diduga memukul bagian dada korban hingga terjatuh.
Korban sempat dilarikan ke RS Roemani Semarang, namun nyawanya tidak tertolong. Donny menambahkan pelaku sendiri saat ini sudah ditangkap.
"Tersangka dan barang bukti sudah diamankan di Polsek, selanjutnya akan diproses lebih lanjut di Polrestabes," katanya di Semarang, Selasa (7/9). (gw/zul)