Kabupaten Brebes mulai Senin (6/9) lalu telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Pelaksanaan PTM Terbatas itu diminta dibarengi dengan komitmen dewan untuk mengubah kebiasaan para siswa agar lebih mematuhi protokol kesehatan (prokes).
"Saat ini Brebes telah melaksanakan PTM Terbatas, dan kami mendukung itu. Namun, PTM Terbatas ini juga harus dibarengi dengan komitmen guru dalam mengubah kebiasaan siswa dari belajar online ke tatap muka," ungkap Anggota Komisi IV DPRD Brebes Muhammad Rizki Ubaidillah, Rabu (8/9).
Dijelaskannya, memang dalam dua tahun terakhir siswa melakukan pembelajaran secara online. Dengan demikian, terjadinya kejenuhan bisa menjadi kendala dalam PTM.
"Menjadi perhatian dan kerja keras seorang guru dalam mengubah kebiasaan itu. Yang tadinya siswa belajar online, saat ini siswa harus duduk di kelas dan menerima pelajaran," terangnya.
Politisi muda PDIP itu mengungkapkan, terkait protokol kesehatan ketat dalam PTM tidak bisa ditawar. Di antaranya protokol kesehatan terkait masker, cuci tangan dan jaga jarak diwajibkan. terutama siswa dan guru.
"Dan saya menyarankan guru harus melakukan tes antigen secara teratur. Sehingga, orang tua siswa juga merasa aman anak-anaknya belajar tatap muka," terangnya.
Di sisi lain, terkait vaksinasi dengan sasaran siswa diharapkan mengacu pada regulasi yang ada.
"Memang saat ini stok vaksin terbatas. Namun, kita harapkan dewan guru sudah divaksin semua," pungkasnya. (ded/ima)