Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Brebes menyebutkan kelangkaan elpiji subsidi 3 kilogram (gas melon) mulai terasa sejak akhir Juli lalu. Karenanya, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Pertamina, terkait penambahan kuota.
"Mulai terasa kelangkaan gas 3 kg itu akhir Juli hingga pertengahan Agustus ini. Saat ini kita terus melakukan koordinasi terkait ketersediaan gas 3 kg itu dengan pihak Pertamina," ungkap Kabag Perekonomian Setda Pemkab Brebes Farikha, melalui Kasubag Sumber Daya Alam (SDA) Munaji, Jumat (27/8).
Dijelaskannya, untuk memenuhi kebutuhan gas 3 kg di Brebes pihaknya telah meminta adanya tambahan vakultatif ke Pertamina sebanyak tiga kali, dan semuanya sudah direalisasikan.
Awalnya, pihaknya meminta tambahan kuota di enam kecamatan, dengan alokasi setiap kecamatan 560 tabung atau 1 LO. Karena masih mengalami kelangkaan, kemudian dilakukan penambahan tahap ke dua di awal Agustus untuk 11 kecamatan, dan setiap kecamatan mendapat alokasi 506 tabung.
"Nah setelah dengan penambahan kuota tersebut dirasa masih kurang, kami kembali mengajukan penambahan vakultatif sebesar 1 alokasi harian normal 102 LO atau sebanyak 57.120 tabung. Di mana, jumlah tersebut akan dikirim selama tiga hari mulai hari ini, Sabtu dan Senin," terangnya.
Ditambahkannya, ada beberapa faktor kelangkaan gas 3 kg di Kabupaten Brebes. Diantaranya, adanya peningkatan permintaan dari masyarakat menyusul PPKM yang diperlonggar (untuk berjualan), musim hajatan dan musim tanam karena adanya konversi bahan bakar untuk pompa air dari BBM ke gas.
"Selama ini untuk pasokan gas dari Pertamina secara reguler tetap dilaksanakan dan berjalan normal. Hanya saja, memang ada warga yang audah kembali berjualan dan musim hajatan sehingga kebutuhan gas 3 kg bertambah," pungkasnya. (ded/zul)