Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tegal Tahun 2021 dijanjikan terealisasi September mendatang. Komisi II DPRD Kota Tegal mendorong biaya tes di Laboratorium PCR tersebut harus terjangkau untuk masyarakat.
“Harga untuk masyarakat umum agar disesuaikan dengan arahan Pusat, mungkin bisa Rp400.000, sehingga terjangkau. Untuk warga yang tidak mampu perlu ada keringanan. Kecuali, ada klaim dari Pemerintah,” kata Anggota Komisi II DPRD Kota Tegal Zaenal Nurohman usai mengikuti Rapat Evaluasi Realisasi APBD Tahun 2021, Kamis (19/8) lalu.
Diungkapkan, biaya tes harus terjangkau mengingat Laboratorium PCR tersebut dibangun dengan anggaran dari APBD Kota Tegal yang di antaranya bersumber dari rakyat. Karenanya, masyarakat berhak mengakses pelayanan dengan terjangkau.
“Untuk RSUD Kardinah, pelayanannya supaya terus diperbaiki,” imbuh Zaenal.
Ketua Komisi II Anshori Faqih menyampaikan, Komisi II mendapatkan informasi Laboratorium PCR akan direalisasikan September dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang diundang dalam rapat.
Disampaikan, pengadaan peralatannnya sudah dilelangkan dan Laboratorium PCR akan dioperasionalisasikan oleh RSUD Kardinah, dengan sistem drive thru.
Meski realisasi Laboratorium PCR cukup terlambat karena DPRD merekomendasikan dibelanjakan awal 2021, Komisi II berharap dengan adanya Laboratorium PCR di Kota Tegal dapat mempercepat testing Covid-19.
“Ini diprogramkan sudah lama, dari awal tahun. Meski terlambat, tetap menjadi kebutuhan yang urgen dan harus direalisasi,” tegas Anshori. (nam/zul)