Usai ditangkap dan dikenakan wajib lapor, Dinar Candy mengatakan masih merasakan trauma mendalam.
DJ seksi ini mengatakan jiwanya cukup tergoncang karena aksi berbikini di jalan lantaran memprotes PPKM dipersoalkan ke ranah hukum.
“Masih trauma kayak kena mental, karena habis penangkapan itu empat hari enggak makan nasi. Aku paksain makan buah, takutnya sakit. Kalau aku sakit enggak bisa cari uang, sementara yang aku hidupin banyak,” jelasnya di acara Rumpi TransTV.
Dinar menegaskan, aksi berbikini itu murni karena psikisnya yang sedang tidak baik-baik saja. Dia stres lantaran baru saja ditipu rekan bisnis hingga Rp1,2 miliar. Sementara rekannya itu memblok semua akses.
“Jadi aku nagih lewat manajer aku karena sosial media aku diblok sama dia juga,” lanjutnya.
Belum lagi, ada beberapa teman artis yang ikut bisnis tersebut dan mengetahui awalnya dari Dinar. Di saat si rekan bisnis tak membayar sesuai kesepakatan, sesama artis lainnya menekan Dinar.
“Teman-teman aku jadinya neken ke aku, karena tahunya aku,” sebutnya.
Dinar mengatakan tidak menyangka postingan awalnya itu menjadi heboh dan diperkarakan.
Dia mulai paham saat mengunggah foto itu kemudian belum sampai beberapa jam dikomentari netizen.
“Kayak banyak netizen ke sana, takut kena repot, sudah 8 ribu yang komen (makanya dia take down). Aku pikir biasa saja, karena aku lagi kalut malut kayak enggak kekontrol just upload aja. Pas tiga jam aku hapus, jam 7 banyak yang cari aku, katanya dilaporin karena katanya menimbulkan kegaduhan,” bebernya.
Karena kasus ini, Dinar pun makin trauma karena orang tuanya di kampung mendapat hujatan warga. Lantaran itu, ayahnya tidak berani sampai keluar rumah.
“Karena di luaran sana sampai bapak Dinar enggak berani keluar rumah. Anggapan di kampung Dinar melakukan pornografi melakukan kayak (hubungan) cewek sama cewek, jadi bapak terpuruk. Dan pas kemarin ditangkap yang Dinar dikeluarin wajib lapor tidak ter-blow up di sana. Disangka orang kampung masih di penjara,” tuturnya dikutip dari Pojoksatu.
Saat ini, Dinar sedang melakukan penyembuhan psikis dengan psikolog. Dinar mengaku dibantu Maia Estiany yang menelponnya dan memberikan nomor psikolog yang direkomendasikan.
“Aku kayak tidur enggak nyenyak, makan kayak enggak jadi. (Awalnya) stres ditambah ditangkap lagi, sudah bukan stres lagi sudah kena mental gitu,” pungkasnya. (nin/pojoksatu/ima)