Kekosongan stok vaksin bayi di Kabupaten Tegal tak ditampik Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji. Menurutnya, kekosongan terjadi akibat stok vaksin dari pusat juga belum tersedia, sehingga distribusi ke daerah ikut terganggu.
Hendadi mengungkapkan sejumlah stok vaksin bayi yang kosong di antaranya vaksin hepatitis B (HB0) dan vaksin bacillus calmette-guerin (BCG) untuk mencegah tuberkulosis atau TBC.
Sedangkan ketersediaan vaksin polio, vaksin measles and rubella (MR), serta vaksin pentavalen yang terdiri dari vaksin DPT, Hepatitis B, dan HiB masih tersedia cukup banyak.
Hendadi mengungkapkannya saat ditemui di Ruang Rapat Bupati Tegal, akhir pekan lalu. Kelangkaan sejumlah vaksin untuk bayi, papar Hendadi, tidak hanya terjadi di Kabupaten Tegal, melainkan juga di beberapa daerah lain seperti Jepara, Wonogiri, Palembang, dan daerah lainnya.
Hendadi mengungkapkan jumlah stok vaksin bayi yang masih tersedia hingga, Jumat (13/8) lalu, antara lain polio 3.640 dosis, MR 860 dosis, dan pentavalen 345 dosis.
“Mudah-mudahan kelangkaan vaksin bayi ini segera teratasi dan kita sudah sampaikan persoalan ini ke pusat, tinggal menunggu kebijakan pusat seperti apa, karena vaksin bayi ini tidak dijual secara bebas,” kata Hendadi.
Hendadi menambahkan kelangkaan vaksin HB0 dan BCG sudah terjadi sejak akhir Maret lalu. Diakuinya sudah banyak daftar tunggu bayi yang harus disuntik vaksin di bidan-bidan maupun puskesmas di Kabupaten Tegal.
Kedua jenis vaksin itu, beber Hendadi, diberikan kepada bayi ketika baru lahir. Meski demikian, pemberian vaksin HB0 dan BCG ini dapat dilakukan sampai batas usia bayi 12 bulan.
“Jika memang saat bayi lahir tidak ada stok vaksin tersebut, sehingga tidak bisa diberikan, pemberiannya boleh mundur. Ketika vaksin sudah tersedia, bayi yang sudah masuk daftar tunggu bisa langsung segera divaksin,” jelasnya. (guh/muj/zul)