Anggota Komisi X DPR RI, Fahmy Alaydroes menanggapi kegiatan Badan Pembina Idiologi Pancasila (BPIP) yang membuat lomba penulisan artikel nasional dalam menyambut Hari Santri Nasional, Oktober mendatang.
Menurut Fahmy ada yang aneh dalam tema lombanya sangat tendensius menyerang sikap keberagamaan umat Islam. Temanya ada dua, yaitu; Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam.
"Tema yang diangkat sangat mengada-ada dan sangat konyol serta tendensius,” ungkap Fahmy, Sabtu (14/8).
Di tengah suasana pandemi dan kemerosotan ekonomi yang parah, ia mempertanyakan kenapa BPIP membuat lomba yang sangat berpotensi membuat kegaduhan, bahkan cenderung memecah belah.
“Dengan tema tersebut, setidaknya BPIP mempertanyakan posisi Islam terhadap Bendera Negara dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Bahkan, dengan mengajukan kedua tema tersebut, BPIP menghadap-hadapkan agama Islam terhadap Negara! Alih-alih mendidik atau melakukan pembinaan, cara dan gaya BPIP ini absurd dan sangat mengganggu perasaan umat Islam,” kritik Fahmy.
Ia melanjutkan ada nuansa di era Pemerintahan Jokowi ini sedang membangun suasana Islam Phobia. Yakni dengan diksi-diksi yang menyudutkan dan mengembangkan opini bahwa dalam ajaran Islam itu ada ajaran-ajaran radikalisme, intoleransi, dan tidak menghormati negara.
Sebelumnya, lanjutnya, ada TWK (Tes Wawasan Kebangsaan) yang digelar KPK, dan sesudah itu ada Survey Lingkungan Belajar yang dilakukan Kemendikbud-Ristek terhadap sekolah-sekolah. (khf/zul/fin)