Varian Delta Covid-19 kini mendominasi hampir seluruh wilayah di Indonesia. Tak hanya orang dewasa. Anak-anak pun banyak yang terpapar Corona.
Ini disebabkan varian Delta lebih cepat menular pada anak-anak.
“Varian Delta khasnya terjadi perubahan pada tanduknya atau spies-nya. Delta ini lebih mudah menempel. Karena daya tahan menempel yang kuat. Sehingga penularan lebih cepat. Terutama kepada anak-anak,” kata Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Ede Surya Darmawan di Jakarta, Rabu (4/8).
Varian tersebut lebih cepat menular pada anak-anak karena memiliki sifat yang lebih cepat menyebar. Selain itu, memiliki daya menempel yang lebih lama.
“Kalau dulu kan karena paru-parunya masih bersih. Boleh dibilang relatif aman. Kasusnya sangat sedikit. Tapi sekarang, dengan kasus varian Delta anak-anak lebih mudah terpapar,” imbuhnya.
Berdasarkan penelitian terakhir, varian tersebut dapat menyebar dalam waktu satu menit. Saat masyarakat berpapasan atau berbicara satu sama lain tanpa menggunakan masker.
Sementara itu, Kepala Sub Bidang Tracing Satuan Tugas (Satgas) COVID-19, dokter Koesmedi Priharto mengatakan pentingnya seluruh masyarakat menggunakan masker untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Orang kita masih bandel. Tidak percaya masker itu benar-benar bisa menyelamatkan,” kata Koesmedi.
Selain menjaga protokol kesehatan, masyarakat harus terus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik. Tujuannya agar virus tidak dapat berkembang dalam tubuh. Caranya mengonsumsi vitamin dan rajin berolahraga.
“Walaupun virus itu sudah masuk ke dalam napas, tetapi karena daya tahan tubuh kuat, virus tidak akan berkembang,” tutupnya. (rh/zul/fin)