Sejumlah driver ojek online (ojol) di Kabupaten Brebes menjerit karena sepi orderan selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Bahkan, untuk mendapatkan 10 orderan (tarikan), seorang driver harus rela menunggu hingga larut malam.
Salah seorang driver ojol, Edi Siswanto (33) Desa Padasugih Kecamatan Brebes mengaku selama pemberlakuan PPKM Darurat ini dirinya mengalami sepi orderan. Sebelum PPKM Darurat dilakukan, dirinya sehari bisa mendapatkan 10 tarikan atau orderan.
"Kalau selama PPKM ini untuk mendapatkan 10 tarikan saja susah. Paling maksimal itu sehari hanya 6 orderan saja," ujarnya seusai menerima bantuan dari kapolres Brebes, Selasa (3/8).
Diakuinya, selama PPKM Darurat ini juga berdampak pada pendapatan keuangan dirinya sehari-hari. Apalagi, selama PPKM Darurat ini sejumlah warung atau restoran ditutup lebih awal, sehingga mempengaruhi orderan.
"Ditambah sejumlah ruas jalan di perkotaan Brebes banyak yang ditutup, sehingga harus mutar-mutar cari jalan pintas," tuturnya.
"Jelas PPKM Darurat ini mempengaruhi pendapatan kita yang berpofesi sebagai ojol. Kita harapkan, PPKM ini bisa segera selesai, jadi kita bisa beroperasi seperti biasa," tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Iwan Aseh (29) warga Kelurahan Brebes Kecamatan Brebes. Diakuinya, selama PPKM Darurat ini memang pendapatan dan jumlah orderan yang diterima sangat sedikit dibanding sebelum PPKM.
"Berkurang sekali. Banter-banternya jumlah tarikan itu sekitar enam sampai tujuh orderan," terangnya.
Dirinya berharap kepada pemerintah untuk bisa memerhatikan dirinya beserta teman seprofesinya.
"Ya kita harapkan PPKM ini bisa segera selesai. Sehingga, kita bisa beroperasi seperti sebelumnya," terangnya.
Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto mengatakan, bantuan diberikan sebagai bentuk kepedulian pihaknya dalam membantu warga yang terdampak Covid-19.
"Kita berharap bantuan ini bisa meringankan beban mereka akibat terdampak Covid-19," pungkasnya. (ded/ima)