Tidak hanya mengancam nyawa, infeksi Covid-19 ternyata juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi bagi laki-laki. Itulah sebabnya, laki-laki utamanya yang sudah beristri harus benar-benar menjaga diri agar tidak terpapar Corona.
Karenanya, pria wajib mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan agar tidak tertular Covid-19.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir SpPD mengatakan, pria yang terinfeksi Covid-19 berisiko 6 kali lipat mengalami disfungsi ereksi.
“Penting agar laki-laki berupaya tidak tertulari CoV ini. Pria dengan Covid-19 6x lipat lebih tinggi risikonya mengalami disfungsi ereksi ketimbang mereka yang tidak kena,” kata dr Andi Khomeini Takdir, dikutip pojoksatu.id dari akun Twitter miliknya, @dr_koko28, Senin (12/7), seperti yang dikutip dari PojokSatu.id.
Belum lama ini, para ilmuwan melakukan penelitian untuk mengetahui risiko Covid-19. Hasilnya, dampak Covid-19 pada pria jauh lebih besar ketimbang perempuan.
Para pria yang bertahan hidup dari Covid-19 berisiko tinggi mengalami disfungsi ereksi.
“Kami sekarang tahu bahwa orang dapat memiliki efek kesehatan jangka panjang dari virus ini, komplikasi neurologis dan sekarang pria dapat memiliki masalah jangka panjang disfungsi ereksi,” ujar pakar penyakit menular dr Dena Grayson beberapa waktu lalu.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Endocrinological Investigation itu meneliti dampak Covid-19 pada kesehatan seksual dan reproduksi pria.
Studi tersebut menemukan hubungan antara pria yang terinfeksi Covid-19 dengan gangguan reproduksi.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa disfungsi ereksi adalah penanda biologis yang sempurna untuk kesehatan fisik dan psikologis secara umum,” jelasnya. (one/zul)