Prestasi yang gemilang dan performa yang baik menjadi fondasi Politeknik Harapan Bersama (PHB) untuk membangun pendidikan seluas dan setinggi apapun. Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Sudirman Said, S.E., M.B.A menuturkan sivitas akademika PHB diminta memiliki satu keseriusan bersama untuk membangun PHB.
“Jangan pernah underestimate atas pentingnya dunia pendidikan. Kita jadikan pendidikan sebagai instrumen untuk kemajuan bangsa,” kata Sudirman Said saat memberikan sambutan dalam perayaan Dies Natalis Ke-19 PHB melalui konferensi video kepada 255 sivitas akademika PHB, Kamis (8/7).
Pada perayaan tersebut, Sudirman Said menyampaikan usia 19 tahun adalah usia yang sangat muda dan belum memiliki banyak pengalaman. “Kita masih harus banyak ditempa dan harus banyak menghadapi ujian agar dapat memajukan pendidikan di kota Tegal dan Indonesia,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI 2014-2016 tersebut.
Extra Mile Pendidikan di Tengah Pandemi
Sudirman Said menuturkan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada para pejuang tenaga kesehatan dan pemerintah dalam menanggulangi lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.
“Kita harus memberikan penghargaan tehadap mereka dengan menaati peraturan pemerintah dan melakukan protokol kesehatan dengan ketat,” ucap Sudirman Said.
Ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Dwi Wahyu Daryoto, Ak.,M.Si., CA, CPA menuturkan situasi pandemi membawa kesempatan kita untuk melakukan banyak inovasi.
“Kita perlu melakukan extra mile, yaitu dapat berkaitan dengan usaha yang lebih dalam melakukan proses inovasi. Saat pandemi kita justru dapat bekerja secara virtual. Hal itu dapat menjadi acuan kita untuk melakukan inovasi di bidang pendidikan”, kata Dwi Wahyu Daryoto.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada mahasiswa. Peningkatkan kesejahteraan dosen dan tenaga pendidik. Kerja sama strategis dengan dunia usaha maupun stakeholder menjadi capaian PHB selama 19 tahun.
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Harapan Bersama Nizar Suhendra, SE., MPP meresmikan logo ulang tahun PHB ke-19. Simbol tangan di angka sembilan memiliki arti harapan. “Semoga kita bisa memenuhi harapan kita semua agar PHB menjadi lebih baik di masa mendatang,” ucapnya.
Nizar Suhendra menuturkan, PHB tidak akan besar tanpa kebersamaan dan tidak akan bisa menghadapi tantangan yang berat ini tanpa kita saling berangkulan.
Setiap krisis akan menghadirkan pemimpin nyata. Sudirman Said menambahkan, di masa mendatang kampus PHB dapat menjadi pemimpin untuk dapat mengentaskan kemiskinan, memajukan masyarakat, dan memakmurkan kota Tegal pada khususnya dan Indonesia pada umunya. (*/zul)