Bangun Kawasan Malioboro, Pemkot Tegal Diminta Gunakan Pendekatan Sosio Demokrasi

Senin 21-06-2021,15:56 WIB

Wacana Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal untuk membangun Malioboro di kawasan Jalan Ahmad Yani, kembali mendapatkan sorotan dari DPRD setempat. 

Dewan berharap, pendekatan yang digunakan bukan kekuasaan tetapi sosio demokrasi dengan mengajak warga bermusyawarah.

Ketua Komisi III DPRD Edy Suripno mengatakan, hingga saat ini, rapat terkait pelaksanaan pembangunan kawasan Malioboro di Kota Tegal belum diselenggarakan. Karenanya, dia menyarankan agar rapat secara meluas itu segera digelar.

"Komisi III menyarankan agar pemkot segera menggelar rapat secara meluas terkait pembangunan kawasan Malioboro," katanya.

Menurut Edy, rapat perlu dilakukan, karena kawasan di Jalan Ahmad Yani itu merupakan jalan utama untuk menuju pusat pemerintahan. 

"Di sana juga merupakan porosnya kehidupan ekonomi Kota Tegal," ujarnya.

"Banyak pihak yang ada keterkaitannya dengan Jalan Ahmad Yani. Ada pedagang, para pengusaha, pemilik pertokoan, para tukang parkir, dan masyarakat umum, pengelola transportasi dan sebagainya," tandasnya.

Artinya, kata pria yang akrab disapa Uyip itu, pemkot harus berhati-hati dan tidak semena-mena dalam melaksanakan program kegiatan tanpa mempertimbangkan aspek sosial. Kebijakan boleh saja. Membangun penting, tetapi aspek sosial dan pertimbangan lainnya patut menjadi dasar pengembangannya. 

"Jangan sampai hanya menggunakan pendekatan kekuasaan. Karena itu sudah tidak zaman di era reformasi seperti saat ini," katanya.

Menurut Uyip, jika pola pendekatan kekuasaan yang digunakan, program sudah disetujui, anggarannya ada dan langsung direalisasikan dengan menggelar proses lelang, kemudian muncul persoalan lalu yang dihadapkan aparat keamanan, TNI-Polri dan Satpol PP. 

Pola-pola seperti ini sudah tidak zaman lagi, karena ketika pemilihan kepala daerah secara langsung maka pendekatan yang digunakan yakni sosio demokrasi. 

"Pendekatannya dengan musyawarah mufakat bukan kekuasaan," tandasnya. 

Karenanya, imbuh Uyip, pihaknya berharap dalam melaksanakan kegiatan, Pemerintah Kota Tegal menggunakan pendekatan itu. Mengajak warganya untuk bermusyawarah. 

Seperti diberitakan sebelumnya, pada akhir 2020 lalu, Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono menyampaikan rencana pemkot untuk mengubah kawasan Jalan Ahmad Yani menjadi kawasan city walk yang nantinya akan dipenuhi food truck yang menjajakan berbagai kuliner khas dan modern. Penataan kawasan sepanjang Jalan Amad Yani tidak perlu studi kelayakan.

Bahkan, kata Dedy, penataan trotoar Jalan Ahmad Yani sudah disusun konsepnya sejak 2019 dan dilakukan penyempurnaan 2020 lalu. 

Tags :
Kategori :

Terkait