Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin menilai pembatalan haji 2021 merupakan bukti ketidakjelasan kerja para menteri mengatasi pandemi, sehingga pihak Arab Saudi meragukan penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Intinya di rezim ini menterinya saja boleh dikatakan tidak jelas latar belakang pendidikan agamanya yang lebih banyak diduga membuat Gaduh Indonesia,” kata Novel dikutip dari PojokSatu.id, Sabtu (5/6).
Anak buah Habib Rizieq ini menyebut pemerintah Indonesia juga tidak mempertimbangkan standarisasi vaksin.
Harusnya, kata Novel, pemerintah ikut standarisasi vaksin yang ditentukan oleh Saudi untuk menentukan nasib keberangkatan jemaah haji Indonesia.
“Padahal tinggal ikut Saudi Arabia saja untuk penentuan vaksin dengan Indonesia untuk mereka yang ingin menunaikan ibadah haji,” ujarnya.
Karena itu, Novel menuding pemerintah sengaja membatalkan haji karena diduga ada permainan proyek terhadap pemegang modal dari program vaksinasi tersebut.
“Ada proyek yang khusus ditunjukan kepada pemegang modal tertentu dan padahal vaksinnya tidak bermutu,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) secara resmi membatalkan penyelenggaran ibadah haji di tahun 2021 ini.
Pembatalan ini dilakukan dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jemaah haji di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu diumumkan langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
“Pemerintah menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 2021, bagi WNI yang menggunakan kuota haji Indonesia dan lainnya,” ucap Menag, Kamis (3/6). (Fir/Pojoksatu/ima)