Beredarnya dokumen Renstra (Rencana Strategis) Khusus 2020-2024 pengadaan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata) senilai Rp1.760 triliun dinilai tidak masuk akal. Banyak pihak yang mempertanyakan hal tersebut.
Terlebih Kemenhan diketahui memiliki Perusahaan Terbatas (PT). Namanya PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). PT itu kabarnya yang akan melakukan pengadaan alutsista.
"Kalau ini benar, bagi saya sudah di luar akal sehat. Kalau angkanya sebesar itu, bisa dikatakan sudah sekitar 60-70 persen pengeluaran," kata Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S) Jerry Massie kepada FIN di Jakarta, Sabtu (29/5).
Menurutnya, pada postur APBN 2020, belanja negara naik menjadi Rp2.613,8 triliun. "Bayangkan uang Rp1.760 triliun untuk apa? Apakah ini untuk pembelian alat perang? Anggaran pendidikan saja hanya 20 persen. Lalu, kesehatan 10 persen. Nah, ini anggaran alutista sangat fantastis."
Menurutnya, hal ini perlu penelusuran lebih dalam. Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan korupsi ASABRI. Nilainya pun cukup besar, yakni Rp23 triliun.
Uang rakyat yang dirampok tersebut diduga melibatkan sejumlah orang, dua di antaranya purnawirawan jenderal. Sekarang muncul lagi anggaran yang nilainya sangat besar.
Dia menyebut anggaran Kemenhan tahun 2020 saja senilai Rp136,9 triliun.
"Ini ada anggaran Rp1.760 triliun. Sangat di luar nalar. Mudah-mudahan, dokumen tersebut hanya sekedar isu belaka. Atau bisa saja, ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan Prabowo Subianto melalui informasi dokumen itu," terangnya.
Jerry meyakini Prabowo tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi. Prabowo, lanjutnya, adalah orang yang sangat nasionalis.
Terlebih, jika Prabowo masih ingin terpilih menjadi presiden pada 2024 mendatang. "Soal benar atau tidak, biarkan publik yang menilai," tuturnya.
Jerry juga mengusulkan KPK turun tangan mengaudit PT TMI. Sebab, uang sebesar itu berpotensi dikorupsi. "Pengadaan kapal selam penting, pesawat tempur dan kapal induk pun penting. Ini semua untuk menjaga kedaulatan NKRI. Tapi anggaran yang akan di gunakan harus terbuka ke publik," pungkas Jerry.
Seperti diketahui, isu tak sedap menerpa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Lembaga yang dipimpin Prabowo Subianto itu diduga kuat memiliki Perusahaan Terbatas (PT).
Namanya PT Teknologi Militer Indonesia (TMI). PT tersebut kabarnya memiliki kuasa melakukan pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Nilainya nggak tanggung-tanggung, yaitu Rp1.760 triliun. Anggaran fantastis itu muncul dalam dokumen Renstra (Rencana Strategis) Khusus 2020-2024 pengadaan Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata). (rh/zul/fin)