Arab Saudi Akhirnya Izinkan Jamaah Haji dari Luar Negeri Tahun Ini, Asal...

Minggu 23-05-2021,05:20 WIB

Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengizinkan jemaah dari luar negeri untuk ikut melaksanakan haji tahun ini. Namun, otoritas tetap menerapkan persyaratan dan protokol kesehatan yang ketat kepada semua jemaah demi mengantisipasi wabah Covid-19.

Surat kabar Al Watan, Kamis (20/5) waktu setempat, melaporkan langkah tersebut diambil mengikuti keputusan Kementerian Haji dan Umrah pada 9 Mei lalu. Yakni pelaksanaan haji menerapkan semua langkah protokol kesehatan, keamanan, dan kenyamanan para jemaah.

Awal bulan ini, kementerian menyatakan otoritas kesehatan Arab Saudi akan terus menilai situasi dan mengambil semua langkah untuk menjamin kesehatan jemaah.

Pada tahun lalu haji hanya diikuti jemaah yang berdomisili di dalam negeri, baik warga lokal maupun ekspatriat. Jumlahnya dibatasi tak lebih dari 10.000 orang untuk menjamin penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Namun berbeda jauh dibandingkan pelaksanaan haji dalam kondisi normal di mana Makkah dipadati 2,5 juta jemaah.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir mengusulkan pemerintah Indonesia melakukan diplomasi dengan otoritas Arab Saudi perihal perizinan ibadah haji bagi jamaah Tanah Air.

Pasalnya, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan kepada jamaah haji jika sudah mendapat vaksin Covid-19 bersertifikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sementara program vaksinasi nasional belum mengantongi syarat tersebut.

"Kita butuh diplomasi dari goverment to goverment, agar ada kesepakatan bahwa vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat Indonesia itu juga berlaku bagi perizinan ibadah haji," ujar Honesti di Jakarta, Jumat (21/5).

Indonesia sendiri, kata Honesti, saat ini masih menggunakan vaksin Sinovac dalam program vaksinasi nasional. Padahal, Sinovac Biotech Ltd, selaku produsen farmasi asal China belum mengantongi sertifikasi WHO.

"Selain vaksin AstraZeneca, jenis vaksin lain yang digunakan belum bisa menjadi syarat perjalanan ibadah haji dan umrah. Sedangkan vaksin dari Cina memang belum," ujarnya.

Kendati begitu, dalam waktu dekat ini WHO tengah memproses penetapan Sinovac agar memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA). (der/zul/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait