Mumpung saat ini masih dalam suasana bulan Syawal, Ali Ngabalin dan Busyro Muqoddas diminta untuk segera saling bermaafan.
Hal ini terkait dengan pernyataan Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang mengatakan Busyro Muqoddas berotak sungsang.
Seperti dikatakan Mantan Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid.
Melalui unggahan di laman Twitter pribadinya, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu mengajak keduanya berbaikan.
"Pak Ali Ngabalin dan Pak Busyro, mumpung masih suasana Syawwal, yuk kita salam-salaman dan cool dulu. Biar teman-teman yang nggak bisa mudik anteng ber-"silaturrahmi" meski hanya via daring," demikian cuitan Nusron Wahid, Sabtu (15/5).
Dijelaskan Nusron, sebagai sesama muslim perbedaan pendapat adalah hal yang biasa.
Meski demikian, di bulan Syawal ditambahkan Nusron, seluruh umat Islam harus mempunyai sikap dan pandangan sama yakni meminta maaf dan ampunan.
Nusron kemudian menyarankan kepada Ali Ngabalin untuk menghormati orang yang lebih tua usianya.
Tidak hanya itu, meski secara tidak langsung menyebutkan pada Busyro Muqoddas, orang yang lebih tua sudah sepatutnya mengasihi yang lebih muda.
"Yang muda menghormati yang lebih tua, yang tua mengkasihi yang muda. Yang sama-sama saling menghargai satu sama lain. Insya Allah kita semua dapat barokah Ramadhan dan Syawal," demikian kata Nusron dikutip dari RMOL.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengutarakan kalimat menyinggung dengan menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang.
Busyro Muqoddas yang saat menjabat sebagai ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM sebelumnya pernah menjabat ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia kerap melontarkan kritik kerasnya terhadap kinerja lembaga antirasuah.
"Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," tulis Ngabalin dalam sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya, seperti dikutip pada Kamis (13/5). (rmol.id/ima)