Pelawak Sapri yang dikenal kental dengan aksi pantunnya masih terbaring lemah di salah satu rumah sakit swasta. Komedian berkepala pelontos itu diketahui mengidap diabetes.
Hanya saja, kadar gula dalam darahnya sudah terlampau tinggi sehingga telah menyerang saraf otaknya. Akibatnya, Sapri mengalami halusinasi dan sulit mengenali orang-orang di sekitarnya.
Adik Sapri yang juga asistennya, Dolly saat di rumah sakit mengatakan abangnya itu selalu memberontak saat dirawat hingga terpaksa harus diikat. Sikap Sapri ini karena khawatir istrinya yang sedang hamil tua, juga kepikiran biaya rumah sakit, karena sejak pandemi syuting berkurang drastis.
“Sempa ngobrol (saat di RS) dia linglung, halu. Kita bilang A dijawab B. Dia juga sempat diurut, tangannya pegal, sama dokter sempat diikat karena kata dokter kalau enggak diikat dia ngamuk minta dicopot (infunnya). Mau buru-buru pulang. Terus dia mungkin kepikiran istrinya, kangen kan, sempat tanya pulang aja yuk sambil nangis. Istrinya hamil tua, kata dokter tanggal 18 ini dicesar,” ujar Dolly di Channel YouTube The Onsu Family, Kamis (6/5) petang.
Dolly juga menguak awal abangnya sakit diketahui saat Sapri memilih mengundurkan dari syuting stripping salah satu sinetron komedi.
Saat itu, Sapri bertanya via telepon ke Dolly bagaimana jika dirinya tidak lagi syuting. “Saya bilang kenapa, (Sapri bilang) enggak kuat, terus nangis. Saya samperin, saat itu saya belum lihat tanda-tanda sakit, cuma kakinya mengecil, tangannya mengecil, saya cuma heran itu doang, bibirnya pecah-pecah gitu,” jelasnya.
Saat itu juga ternyata Dolly menyaksikan Sapri ijin mundur dari para kru di lokasi syuting. Dia juga minta maaf mundur karena sudah tidak kuat lagi. “Pas tanggal 2 pulang diurut sama temannya. Tanggal 3 (Mei) dia tambah lemas, bibir tambah parah,” lanjutnya.
Saat itu, Sapri dibawa berobat ke klinik. Saat itu dokter menyarankan agar Sapri memeriksakan darah ke lab.
“Kita ke lab tanggal 4 ambil darah, sore kita ambil hasilnya. Dokter sempat enggak percaya, dia bilang sudah bisa enggak pasiennya dibawa lagi ke sini, kayaknya ada kesalahan,” kenang Dolly.
Mereka pun heran soal perkataan dokter, yang ternyata kadar gula darah di tubuh sangat tinggai. Dimana, di orang lain bisa pingsan.
“Malam itu juga saya bawa ke Rumah Sakit Sari Asih, bawa ke IGD ditangani langsung. Dari situ sudah enggak jelas. Dia ngomong halu,” timpalnya. Dari ruangan IGD, Sapri dibawa ke ruangan ICU.
Dari penjelasan dokter ke Dolly, kondisi Sapri tidak baik-baik saja. “Dokter bilang ini agak sulit karena gula darahnya saking gedenya (tekanannya). Yang susah di otak. Kalau gula pengaruh obat bisa sembuh, kalau otaknya ini (sulit). Karena ngomongnya kayak bukan dia. Saya enggak dikenali, saya bingung, saya 16 tahun tinggal sama dia, kok enggak dikenali,” bebernya. (nin/pojoksatu/zul)