Tim Satgas Obat dan Makanan Dinkes dan Disdagkop UKM menemukan sejumlah makanan kemasan yang mengandung formalin di salah satu super market di Slawi. Makanan itu ditemukan saat tim satgas melakukan sidak ke sejumlah pasar tradisional dan swalayan.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tegal Amin Maskur, Rabu (5/5) mengatakan, makanan yang mengandung formalin itu yakni, kerupuk ikan, ikan asin rebon dan cumi telor. Selain itu, petugas juga menemukan jajanan kemasan yang sudah kedaluwarsa yang sangat membahayakan kesehatan masyarakat.
"Mestinya pihak manajemen lebih selektif supaya tidak ada makanan yang kedaluwarsa dan mengandung formalin," katanya.
Selain itu, tambah Amin Maskur, petugas juga menemukan daging sapi yang dikemas tidak semestinya dan disimpan dalam alat pendingin yang suhunya tidak maksimal. Petugas pun meminta pengelola untuk menarik daging tersebut agar tidak dijual. Harusnya untuk daging ini dibungkus plastik vakum atau kedap udara.
"Baru kemudian daging dikemas menggunakan stereofoam dan dibungkus plastik. Kemudian suhu alat pendingin harus minus 18 celcius," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, sidak ini bertujuan untuk memastikan kualitas bahan pangan terutama yang sering diincar masyarakat saat Lebaran, seperti daging sapi, kue-kue kering, dan lainnya dalam kondisi layak aman, sehat, harga terjangkau, dan distribusi lancar.
Kalau untuk daging yang dilihat adalah kualitasnya bagus, sehat, dan layak jual atau tidak.
"Alhamdulillah sudah dicek dan bagus semua, tapi memang tadi ada, ditemukan penjual yang membekukan daging karena tidak laku. Namun sudah mengimbau supaya dihabiskan (dijual) hari ini atau kalau tidak dimasak," tambahnya. (guh/ima)