Tanpa Busana Berpasang-pasangan Naik ke Bukit Lalu Berhubungan Intim, Ritual Aliran Sesat di Papua Dibubarkan

Sabtu 24-04-2021,05:50 WIB

Ritual tanpa busana yang dilakukan Tim Doa Alfa Omega di tempat ibadah dibubarkan polisi, Selasa (24/4) lalu. Disinyalir ritual itu dilakukan salah satu aliran sesat di Papua.

Lantaran dianggap menyimpang dari ajaran Kristiani, markas aliran Tim Doa Alfa Omega pun diobok-obok aparat kepolisian dari Polres Supiori Papua. Sebelumnya kelompok ini melakukan aktivitas di Biak Barat, kemudian menyebarkan ke Kabupaten Supiori.

Kapolres Kapolres Supiori, AKBP Moh Darodjat Daimboa membeberkan asal-usul Tim Doa Alfa Omega. Ia menyebutkan bahwa dulunya ada orang tua bernama Apus yang pernah melakukan ibadah di Kampung Kyamdori.

Apus berdoa di atas batu yang kini disembah oleh kelompok Tim Doa Alfa Omega. Apus sendiri sudah lama meninggal, namun entah bagaimana muncul ajaran yang dianggap masih berkaitan dengan sejarah batu tempat berdoa Apus.

Batu ini dianggap sebagai tempatnya Tuhan, sehingga pengikut Doa Alfa Omega sering melakukan ritual di batu tersebut. Informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, ajaran ini melegalkan persetubuhan di lokasi tempat ibadah Tim Doa Alfa Omega.

Di lokasi itu dibangun pondok–pondok yang diduga dipakai untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis. Lalu ada kegiatan malam hari, yakni naik ke atas bukit secara berpasang–pasangan tanpa busana.

Sesampainya di atas bukit, mereka diperbolehkan melakukan hubungan layaknya suami istri hingga pagi hari. Jika tidak melakukan hubungan, dianggap tidak menerima ajaran Tuhan.

Gara-gara aktivitas menyesatkan itu, beberapa perempuan dikabarkan hamil. “Saat ini kami masih mengambil keterangan dari pentolan kelompoknya untuk melihat unsur–unsur yang melekat,” tandas AKBP Moh Darodjat Daimboa.

Hingga kini, aliran Tim Doa Alfa Omega ini diprediksi sudah memiliki pengikut sekitar 100 orang. (ade/nat/cepos/pojoksatu)

Tags :
Kategori :

Terkait