Penerapan Desa Cerdas di Desa Krandegan, Purworejo dan Desa Kemuning, Karanganyar mendapat apresiasi dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI Johny G Plate.
Menurutnya, digitalisasi desa yang dilakukan patut menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.
Hal itu dikatakan Johny, seusai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) ke-88, di Surakarta, Kamis (1/4).
Didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, ia mengapresiasi inovasi layanan yang dilakukan oleh kepala desa tersebut.
"Secara leadership Pak Gubernur Jawa Tengah bisa mendorong transformasi digital di daerah. Juga kami sampaikan apresiasi kepada bupati, dan wali kota serta kepala desa yang mengantarkan warganya menuju digitalisasi," ujarnya, saat temu daring usai Peringatan Harsiarnas di Auditorium RRI Surakarta.
Dengan contoh dari dua desa tersebut, Johny yakin desa-desa di Indonesia bisa memanfaatkan ruang digital bagi kesejahteraan warga.
"Krandegan dan Kemuning menjadi contoh kesuksesan yang bisa membangun Desa Cerdas. Kecerdasan untuk digital pemerintahan ekonomi lingkungan hidup dan aplikasi lainnya. Ini sebagai contoh bagi 83.518 desa kelurahan di Indonesia," sebutnya.
Kades Krandegan Dwinanto menyampaikan, inovasi yang dilakukan di Desa Krandegan Kecamatan Bayan, Purworejo di antaranya membuat toko online dan ojek daring. Selain itu, adapula inovasi pasarjasa.id, yang menyediakan jasa seperti pijat capek dan sebagainya. Saat ini telah ada ratusan orang yang menggunakan fasilitas ojek daring.
Sementara, Kades Kemuning Widadi Nur Widyoko mengungkapkan, di desanya sudah memanfaatkan digitalisasi untuk pelayanan dokumen kependudukan bagi warga, pengembangan wisata, juga pembelajaran daring. Saat ini, sudah ada 400 orang pengguna aktif dari layanan digital desa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengapresiasi inovasi desa-desa tersebut. Ia bahkan sudah menyempatkan diri hadir di desa tersebut pada tahun lalu.
"Salam untuk masyarakat yang telah hadir, jangan lupa tetap layani masyarakat dengan baik," pesan Ganjar.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Riena Retnaningrum mengatakan, infrastruktur menuju provinsi cerdas telah disiapkan. Mulai dari payung hukum, hingga konektivitas antarkabupaten/kota.
"Pertama, kita punya payung hukum terkait Perda Provinsi Jawa Tengah Cerdas Nomor 11 tahun 2019. Kemudian, infrastruktur Pemprov Jateng sudah tersambung fiber optic kurang lebih 65 kilometer di seluruh jajaran Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sebagai induk bangun digitalisasi," paparnya.
Selain itu, sepanjang 500 kilometer fiber optic metro telah tersambung ke 35 kabupaten/kota dan terintegrasi dengan provinsi. Dengan modal itu, pihaknya yakin bisa memenuhi visi misi dan program prioritas pemerintahan Ganjar-Yasin, terkait reformasi birokrasi kabupaten kota berbasis teknologi informasi.
Terkait Desa Cerdas, Riena menyebut banyak desa di Jawa Tengah yang sudah mendayagunakan teknologi informasi, seperti Desa Sepakung (Kabupaten Semarang), Desa Belik (Kabupaten Pemalang), dan masih banyak lagi yang telah memanfaatkan teknologi informasi untuk literasi digital.
Riena berharap, melalui contoh Desa Cerdas bisa memacu pemerintah desa atau kelurahan berinovasi melayani warga. Hal itu didukung dengan penganggaran melalui APBDes atau BUMDes, untuk bisa memromosikan potensi wilayah, melalui dunia digital.