Beberapa hari terakhir, dunia media sosial (medsos) digemparkan oleh seorang pengemis di Kecamatan Kersana yang meludahi pengendara mobil. Dalam video yang berdurasi tujuh detik itu memperlihatkan pengemis yang menggunakan caping berwarna putih meludahi mobil berwarna putih pula.
Video yang di-upload di Facebook Info Seputar Kersana-Brebes itu berawal saat seorang pengemis mengetok-ngetok jendela mobil berwarna putih. Namun, tidak berapa lama pengemis tersebut meludahi kaca mobil itu lantaran pengendara tersebut tidak kunjung memberi uang.
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, pengemis itu berinisial T (69) warga Kecamatan Kersana. Dirinya, kerap meludahi para pengendara jika tidak diberikan uang saat meminta-minta. Selain itu, dirinya juga kerap berkata kasar kepada pengendara. Dia biasa meminta-minta di sekitaran Kecamatan Kersana. Mulai dari pasar hingga di lampu merah perempatan Kersana.
Salah seorang warga setempat, Zeni Dharma (42) mengaku lebih dari sekali menjadi korban pelaku. Saat tidak diberi uang, si pengemis kerap meludahi pengendara sembari melontarkan umpatan kasar. Sama dengan dalam video viral, pengemis tersebut meludah dan mengenai kaca mobil. Dia lalu berjalan menjauhi mobil sembari melontarkan umpatan.
"Dua kali sempat diludahi pas berhenti di lampu merah perempatan Kersana. Pas itu saya memberi isyarat maaf karena tidak bawa uang receh, tapi dia gedor-gedor kaca lalu meludahi kaca mobil," ungkapnya saat melintas di perempatan Kersana, Brebes, Jumat (26/3).
Hal senada juga disampaikan Susi Susanti (30). Meski belum pernah diludahi, Susi mengaku beberapa kali dilontari umpatan kasar karena tidak memberikan uang. Dirinya mengaku resah dengan keberadaan ulah pengemis itu. Menurutnya, hanya pengemis itu yang berani meludah dan mengucapkan kata kasar jika tidak diberi uang.
"Kalau diludahi sih belum. Tapi pernah dikatai kasar olehnya. Jadi terkadang saat lampu merah saya milih berhenti agak jauh," terangnya.
Kasi Trantib Kecamatan Kersana Agus Setiawan mengaku sudah beberapa kali mendapatkan pengaduan dari masyarakat soal kejadian ini. Namun setiap kali ditertibkan, pengemis tersebut tetap nekat kembali ke jalan. Pihaknya bahkan sudah beberapa kali menemui keluarganya untuk memberi pemahaman, karena ludah bisa menjadi media penularan Covid-19.
"Kalau bisa dinsos melakukan pembinaan terhadap pengemis ini. Soalnya, sudah diberikan penjelasan namun tetap saja seperti itu," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Kapolsek Kersana Brebes Iptu Suratman. Suratman menyebut, polisi sudah beberapa kali melakukan pendekatan ke keluarga agar melarang dia mengemis karena sering mengganggu warga. Bahkan pihaknya sempat menyita tongkat dan topi yang digunakan untuk mengemis.
"Penanganan dari polisi bersama instansi terkait melakukan pembinaan ke keluarganya. Bahkan, sarana yang digunakan untuk mengemis sempat kita sita, namun besoknya tetap ngambil dari rumah," pungkasnya. (ded/ima)